Dengan makin padatnya Masjidil Haram saat jemaah dari berbagai negara mulai berdatangan, maka akses masuk Masjidil Haram diperketat. Di pintu-pintu utama berjaga puluhan askar (petugas keamanan). Bila sebelumnya jamaah bebas melenggang keluar masuk, maka mulai kemarin tidak lagi.
Para asykar akan memeriksa jamaah yang membawa barang bawaan di luar kewajaran. Barang yang dibawanya pun tak luput dari pemeriksaan.
Keadaan seperti inilah yang memungkinkan terjadinya kasus tersesatnya jemaah haji. Selain itu disebabkan hampir semua sudut bangunan memiliki kemiripan, sehingga dapat memicu jemaah tersesat ketika hendak keluar dari masjid untuk kembali ke pemondokan. Sementara itu untuk masuk ke Masjidil Haram bisa melalui berbagai sudut karena banyak pintu yang tersedia.
Disis lain, penyebab tersesatnya jemaah haji disebabkan usia lanjut (udzur), atau tidak memperhatikan sekitar (bisa melamun, ngobrol, adakalnya dikaitkan dengan perasaan serba tahu atau sombong). Adakalanya juga, disebabkan karena jemaah tertidur dan saat bangun mengalami keluaan (disorientasi).
Kehadiran petugas haji Indonesia (PPIH) yang berasal dari utusan Kementerian Agama yang telah berpengalaman bertahun-tahun ditugaskan sebagai pelayan jemaah haji sangat membantu mengatasi masalah ini. Bahkan beberapa diantaranya berasal dari elemen TNI/POLRI. Mereka adalah petugas yang bermarkas di Sektor VII (khusus masjidil haram)
Dalam bertugas, mereka tidak selalu berpakaian dinas khas petugas haji PPIH, acapkali berpakaian preman di sekitar Masjidil Haram. Mereka akan disebar baik di dalam maupun di luar Masjidil Haram.
Jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongannya sangat rawan menjadi korban kejahatan. Karena umumnya ditemukan dalam kondisi bingung dan kelelahan. Bahkan tidak sedikit yang menjadi sasaran para pelaku tindak kriminal. Modusnya rata-rata hampir sama, yaitu berpura-pura menolong dan meminta identitas untuk kemudian merampas tas korban.
Tentu kita semua tidak menginginkan terjadinya hal tersebut diatas baik terhadap diri kita maupun orang yang kita cintai.
Ada beberapa tips untuk menghindari tersesat di masjidil Haram:
- Datang lebih awal dari waktu shalat. Paling tidak, satu jam atau setengah jam sebelum azan berkumandang.
- Jika ke Masjidil Haram sebaiknya Anda pergi beregu atau berombongan. Jangan pergi sendirian terutama bagi jamaah haji usia lanjut atau ibu-ibu. Hal ini bisa memperkecil kejadian tersesat. Jika tersesat saling mengingatkan diantara yang lain.
- Sebelum masuk masjid, sejenak amati bangunan sekitarnya yang dapat mencirikan darimana Anda datang dan masuk masjidil Haram, jika memungkinkan baca nama pintu masjid.
- Ketika pertama kali masuk Masjidil Haram, Ingatlah nomor pintu masuk bila perlu catat di buku notes jika pelupa. Jadikan pintu tersebut sebagaai tempat janjian ketemu dengan teman/ istri/ suami jika tersesat.
- Setelah masuk pintu masjid, usahakan jalan lurus menuju bangunan kabah, ketika kaki menginjakkan halaman kabah tengoklah kearah atas bangunan masjid, cari tanda yang dapat mencirikan dari mana Anda mulai masuk, sebelum turun ke sekitar ka’bah.
- Anda Harus punya tempat janjian ketemu di dalam Masjidil Haram jika anda terpisah dengan rombongan saat Thawaf atau tersesat di dalam masjid. Tempat Janjian Ketemu yang paling mudah dikenali di dalam Masjid adalah Lampu Hijau mulai thawaf. Jadi punya dua tempat janjian ketemu bisa di dalam masjid (di Lampu Hijau mulai Thawaf) atau di luar Masjid (Nomor Pintu masuk).
- Untuk Di Masjid Nabawi. Tempat janjian ketemu adalah Nomor Pintu Pagar Masuk ke Masjid Nabawi. Jangan pakai nomor pintu masjid karena pintu masuk jamaah haji perempuan dipisah dengan laki-laki.7. Untuk Jamaah haji yang berangkat suami istri. Sebaikya suami istri punya tempat janjian ketemu jika satu sama lain terpisah atau tersesat. Tempat ketemu bisa dipakai seperti tips di atas.
- Hal terakhir yang patut diingat terus adalah memantapkan niat dan sikap ikhlas selama di Masjidil Haram. Niat dan sikap ikhlas terbukti manjur untuk mengantarkan jamaah mendapatkan kemudahan dan kelancaran selama ibadah.
- Jika Anda sampai tersesat maka, lakukanlah:
- Instrospeksi diri, perbanyak istighfar dan selalu minta perlindungan Allah SWT, karena Allah SWT adalah sebaik-baiknya tempat berlindung. Dan percayalah, Allah pasti menolong kita, dengan cara yang tidak kita sangka-sangka.
- Janganlah segan bertanya kepada asykar, sebutkan nama pintu dimana Anda tadi masuk ke Masjid.
- Waspada sekitar Anda, karena jemaah tersesat sangat rawan tindak kriminal.
- Segera kembali ke Masjidil Haram, cari tempat janjian ketemu, bertanya ke jamaah haji Indonesia lainnya untuk menemukan pintu masuk janjian ketemu atau lampu hijau thawaf, bersikaplan tenang, jangan panik dan jangan berusaha mencari jalan pulang sendiri.
- Jika punya Handphone hubungi teman atau Ketua Rombongan (sebaiknya Anda saling mencacat nomor Handphone teman/ Ketua Rombongan). Insya Allah mereka akan mencari Anda di tempat janjian ketemu. (berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar