Jumat, 24 September 2010

Mukjizat Air Zam-Zam

Haji Umrah Gratis - Sumur Zam-zam terletak dikomplek Masjidil Haram di Mekah Al Mukarohmah. Asal usul sumur zam-zam adalah ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail anaknya di padang gurun di Mekah maka di bekalinya keduanya dengan makanan dan minuman. Ketika makanan dan minuman bekal keduanya telah habis maka Hajar mencari-cari kalau-kalau disekitar situ ada air atau makanan. Maka Allah mengirimkan malaikatnya, dan malaikat memukul-mukul tanah dengan tumitnya, maka mengalirlah air dengan derasnya dan menjadi sumur yang sampai sekarang masih mengalir airnya dengan baik. Kisah itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari sbb:

"Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi saw;

Perempuan pertama yang memakai korset adalah Ibu Ismail (Hajar) untuk menyembunyikan kandungannya dari siti Sarah. Ibrahim membawanya ketika ia masih menyusui anaknya, Ismail, kesebuah pohon disekitar Zam-zam, tempat paling tinggi disekeliling masjid. Pada waktu itu Makkah adalah tanah kering dan tak berpenghuni. Maka Ibrahim meninggalkan mereka disana berikut sebuah kantung kulit berisi air dan pulang. Ibu Ismail mengejarnya seraya berkata: "Wahai Ibrahim, Mengapa anda meninggalkan kami di tempat terpencil ini?" Ia mengulang-ulang pertanyaan itu, tetapi Ibrahim tidak menggubrisnya. Kemudian ia bertanya, "Apakah ini perintah Allah?" Ibrahim menjawab: "Ya". Ia berkata: "Kalau begitu Dia tidak akan melalaikan kami". Ibrahim terus berjalan hingga sampai disebuah tempat yang bernama Tsaniyah, tempat yang luput dari pandangan Hajar dan anaknya. Ibrahim menghadap Ka'bah, mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah:

"Tuhan kami! Telah kutinggalkan sebagian keturunanku dilembah tanpa tanaman, didekat rumahmu yang suci. Tuhan Kami! Supaya mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia mencintai mereka, dan berilah mereka rezeki buah-buahan, supaya mereka bersyukur". [Ibrahim (14):37].

Ibu Ismail meneteki anaknya dan minum (air bekalnya). Ketika air didalam karung kulit habis, ia dan anaknya diserang rasa haus. Ia melihat anaknya dengan perasaan nyeri, ia meninggalkan anaknya karena tak tahan dengan penderitaannya dan melihat bahwa gunung Al Shafa adalah gunung terdekat yang dapat dicapainyai. Ia berdiri disana dan melemparkan pandangannya kearah lembah dengan harapan dapat melihat seseorang tapi dia tidak melihat siapapun. Kemudian dia turun dari Al Shafa dan sesampainya di lembah ia menyelempitkan jubahnya, berlari dilembah itu seperti orang dirundung malang, hingga sampailah ia diujung lembah dan dari gunung Marwah ia berdiri melemparkan pandangannya kearah lembah berharap melihat seseorang tetapi ia tidak memlihat seseorang pun. Ia melakukan hal itu (lari antara Shofa dan Marwah) sebanyak tujuh kali. Ibnu Abbas berkata: Nabi saw Bersabda; "Ini adalah awal tradisi Sai." Ketika tiba di Marwah untuk yang terakhir, ia mendengar sebuah suara, dan iapun berkata; "Wahai siapa Anda?" aku mendengar suara, maukah anda menolongku?" Dan dia melihat Malaikat berdiri disebuah tempatmenggali tanah dengan tumitnya, hingga air menyembur deras dari tempat itu. Ia (Hajar) membuat lobang seperti baskom dengan tangannya dan mengisi kantung kulitnya dengan air yang menyembur keras dari tempat itu. Air tetap menyembur dengan keras meskipun ia telah membendungnya. Lebih lanjut Nabi saw bersabda; "Semoga Allah melimpahkan kasihnya kepada Ibu Ismail!" Seandainya ia membiarkan zam-zam dan tidak membendungnya, zam-zam akan menjadi arus deras yang akan meliputi permukaan bumi." Kemudia Ia minum air itu dan meneteki anaknya. [HR Bukhari, kitab tentang para nabi, juz 4 no 583].

Sungguh merupakan mukjizat sabda Rasulullah saw diatas. Sumur zam-zam telah berumur lebih dari 4000 tahun dan sampai sekarang masih memancar dengan baik. ORANG yang pergi menunaikan ibadah haji tentu tidak melupakan untuk membawa oleh-oleh satu ini, air Zam-zam. Air tersebut, walaupun sedikit biasanya dibagi-bagi ke sanak keluarga, tetangga, bahkan kepada orang-orang yang bertamu menyambut kepulangan dari Tanah Suci. Mungkin tidak ada satu sumurpun di dunia ini yang airnya diminum oleh berjuta-juta orang dari berbagai belahan dunia. Juga mungkin tidak ada satu sumurpun yang airnya telah dibawa keseluruh belahan dunia dari India sampai Brazilia. Sumur Zam-zam merupakan satu-satunya sumur (perigi) yang ada di tanah gersang dan tandus di kota Makah. Zam-zam juga merupakan satu-satunya air yang diminum oleh semua suku di semua negara di dunia, mulai dari suku berkulit hitam sampai yang berkulit putih. Mulai dari suku yang bermata bulat sampai bermata sipit, dari suku yang berbadan besar sampai suku yang berbadan kecil, semua meminumnya.

Tercatat pula secara nyata, sumur tertua di dunia yang masih memberikan kesegaran kepada umat manusia. Jutaan manusia telah datang dan barangkali sudah ratusan juta manusia datang ke Kabah. Mereka mandi, mencuci, berwudu, minum, bahkan membawa pulang air Zam-zam. Tetapi, sumur Zam-zam tidak pernah menampakkan bakal kering. Entah ada apanya air Zam-zam itu, komponen apa yang dikandungnya, hingga Nabi sendiri menyunahkan untuk meminumnya. Tidak mengherankan, apabila para jemaah haji begitu semangat membawanya sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Bagi mereka, terutama yang belum berkesempatan berhaji meminum seteguk air nan bening itu akan terasa begitu menyegarkan, apalagi didasari pemikiran, kalau air ini jauh-jauh diambil dari tanah Arab. Harapannya, suatu waktu mereka pun bisa mendapat kesempatan haji seperti si pemberi. Apabila mencari tahu, di mana sebenarnya letak sumber air Zam-zam yang sudah memancar sejak ribuan tahun lalu itu? Jawabannya, tepat di tengah Masjidil Haram, kota Makah. Di sana akan terlihat "keajaiban" air Zam-zam yang diyakini tidak pernah habis sepanjang waktu. Padahal, sumber air itu berada di tengah-tengah gunung batu, serta dilingkari gurun pasir yang tandus dan gersang. Nalar manusia kadang-kadang tidak sampai memahami secara detil pada soal ini. Sejumlah pakar modern menilai, air itu dapat memancar karena posisi ketinggian Makah terletak di bawah laut, sehingga air bawah tanah menekan ke atas. Namun, pertanyaan selanjutnya mengapa tempat lain di Makah tidak mengeluarkan air yang sama? Mengapa penggalian sumur di sekitar Mekah atau bahkan disekitar sumur zam-zam justru tidak mengeluarkan air? Pada jaman masa hidup nabi saw, sumur zam-zam juga merupakan sarana yang penting. Bahkan ketika Rasulullah saw masih kecil, dada beliau pernah dibelah oleh malaikat dan di cuci dengan air zam-zam.

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:

Rasulullah s.a.w telah didatangi oleh Jibril a.s ketika baginda sedang bermain dengan kanak-kanak. Lalu Jibril a.s memegang dan merebahkan baginda, kemudian Jibril a.s membelah dada serta mengeluarkan hati baginda. Dari hati tersebut dikeluarkan segumpal darah, lalu Jibril a.s berkata: Ini adalah bahagian syaitan yang terdapat dalam dirimu. Setelah itu Jibril membasuh hati tersebut dengan menggunakan air Zamzam di dalam sebuah bekas yang diperbuat dari emas, kemudian meletakkanya kembali ke dalam dada baginda serta menjahitnya sebagaimana asal. Dua orang kanak-kanak segera menemui ibunya iaitu ibu susuan Rasulullah s.a.w dan mereka berkata: Muhammad telah dibunuh. Seterusnya mereka mengusung baginda, ketika itu rupa baginda telah berubah. Anas berkata: Aku benar-benar pernah melihat kesan jahitan tersebut di dada baginda [Sahih Bukhari, Muslim, kitab Iman bab Isra Nabi saw].

Air zam-zam, sebagaimana sabda Rasulullah saw diatas, seandainya Hajar tidak menecegah keluarnya air maka akan meliputi seluruh bumi. Sampai sekarangpun air zam-zam masih melimpah ruah dan tidak akan habis. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan air jutaan jemaah haji tiap tahunnya air zam-zam tidak pernah kurang. Dalam buku yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, Kementerian Penerangan Urusan Penerangan, Penerangan Dalam Negeri, dengan judul "Untuk pelayanan Tamu-tamu Tuhan", hal 84 disebutkan:
Rata-rata jemaah haji membutuhkan air zam-zam setiap hari 10.000 M3, berarti tiap jam dibutuhkan 765 m3 air zam-zam. Dan perlu disinggung disini, bahwa sejak masa Hajar (Ibu Ismail) air zam-zam selalu mengalir dengan derasnya tanpa henti sama sekali untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dan para pengunjung meskipun jumlah mereka sangat besar.

Subhanallah! Sumur kecil itu mampu melayani jemaah haji yang berjumlah jutaan orang. Volume 10.000 m3 per hari adalah jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran sebuah sumur. Dalam buku yang sama hal 84 disebutkan bahwa:

Telah dilakukan penyelidikan, penelitian dan pemeriksaan setiap hari bahwa air zam-zam bersih dan tidak tercemar sama sekali dan dapat di minum sesuai dengan standart internasional.

Memang air zam-zam tidak usah dimasak dulu kalau akan diminum. Dan hal itu sehat-sehat saja. Bahkan disebutkan sesuai standar internasional. Mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali pada tahun 1975 pernah menganjurkan kepada para dokter dan ilmuwan untuk meneliti dari segi ilmu kesehatan. Kandungan mineral apa yang diperoleh dari air mulia itu, sehingga para jamaah haji berebut membawanya ke negeri masing-masing. Cerita air Zam-zam, sebagaimana telah diuraikan memang merupakan mukjizat bagi Siti Hajar dan Ismail. Tetapi, dari sudut ilmu pengetahuan (saintifik) dan fakta-fakta geografis maupun topografi, diketahui mata airnya berada sekitar beberapa meter dari Kabah, berada di bawah pelataran yang dipergunakan para jemaah untuk tawaf. Dari keadaan tersebut menunjukkan, bahwa letak Kabah itu sendiri berada di lembah. Apabila dilihat dari Jabal Tsur dengan ketinggian sekira 300 meter dari permukaan laut, maka posisi Kabah semakin jelas berada di lembah yang paling rendah. Ini bisa kita rasakan apabila memasuki Masjidil Haram dari pintu mana pun, kondisinya menurun. Berdasarkan kondisi ini, seorang ahli tanah, Dr. Ir. H. Muhammad Munir, M.S. berpendapat, posisi air mata Zam-zam diperkirakan di bawah permukaan air laut. Jarak mendatar antara Makah dan Laut Merah sekira 50 kilometer dengan kondisi daratan padang pasir. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, sumber air Zam-zam itu berasal dari peresapan (intrusi) dengan air laut yang telah mengalami proses penyulingan (destilasi) alam sepanjang 50 kilometer.

"Sepanjang 50 kilometer air laut mengalami penyulingan dengan suhu udara panas, unsur-unsur garam tertahan oleh pasir sehingga rasa asin berubah menjadi tawar. Secara akal dapat diterima bahwa sumber Zam-zam itu tidak akan bisa habis selama proses penyulingan alami itu terus berlangsung," kata dosen penguji klasifikasi tanah pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini.

Disebutkannya pula, dalam air Zam-zam terdapat kandungan yang sarat dengan berbagai unsur yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Menurut analisisnya, ada empat unsur kimiawi yang sangat penting dalam air Zam-zam, yaitu Kalium (K), Natrium (Na), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).

"Yang menarik perhatian saya dari hasil analisis ini adalah unsur-unsur kimiawi antara air Zam-zam dengan air biasa itu bertolak belakang," ujarnya.

Munir mencontohkan, apabila di dalam air biasa terdapat unsur besi (Fe) —kendati sangat sedikit, namun unsur tersebut tidak terdapat pada air Zam-zam. Demikian juga unsur Kalsium (Ca) yang pada air biasa sangat tinggi kadarnya, ternyata dalam air Zam-zam diketahui sangat rendah. Sebagaimana diketahui, unsur-unsur tersebut (Fe dan Ca) merupakan unsur yang tidak baik bagi tubuh apabila terlalu berlebihan.

Sebaliknya, unsur-unsur kimiawi yang menguntungkan untuk tubuh adalah Kalium (K). Pada air biasa, kandungannya ternyata sangat sedikit, sebaliknya dalam air Zam-zam sangat tinggi. Demikian pula unsur Magnesium (Mg) yang baik bagi tubuh. Di dalam air biasa kadarnya relatif sedikit, sebaliknya pada air Zam-zam unsur ini sangat tinggi.

Dalam pandangan Muhammad Munir, sebagaimana dilansir Media Center Haji (MCH), memang seperti ada kontradiksi di mana kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh pada air biasa sangat rendah, namun dalam air Zam-zam begitu tinggi. Sementara itu, unsur-unsur yang sangat membahayakan bagi tubuh, dalam air biasa sangat tinggi, sebaliknya pada air Zam-zam sangat rendah. Ini memang merupakan hal luar biasa. Sehingga, betul kalau banyak orang yang mengatakan bahwa air Zam-zam itu sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Itulah hebatnya sumur zam-zam, yang airnya telah disalurkan kekota Madinah. Jangan heran dari sumur kecil airnya dialirkan ke kota Madinah dari kota Mekah yang jaraknya hampir 500 km. Mungkin tidak ada satu sumur pun di dunia ini yang airnya akan dapat disalurkan ketempat lain berjarak 500 km. Sumur-sumur lain akan kehabisan air untuk mengisi pipa-pipa sebelum air sampai di tempat tujuan, tidak seperti zam-zam. Disebutkan dalam buku yang sama hal 85:

Air zam-zam diangkut ke Masjid Nabi di Madinah 40.000 m3 setiap hari. Subhanallah!!!
Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding sumur-sumur gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air sumur ini karena sumur ini dipercaya membawa berkah. Ada yang menyatakan sumur ini juga bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya sumur ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (kakeknya Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 5000 tahun (?).
Dahulu diatas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.
tnya ditutup, waktu datang lagi berhaji tahun 2003″
Saat ini bangunan diatas sumur Zam-Zam yang terlihat gambar diatas itu sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi lebih luas. Tetapi kalau anda jeli pas Thawaf masih dapat kita lihat ada tanda dimana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Kabah.
Montoring dan pemeliharaan sumur Zamzam
Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun (ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur ini dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab Saudi yang sudah moderen saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang Arab Saudi juga bukan sekedar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah sebagai penjaga, namun justru sangat meyakini manusialah yang harus memelihara berkah sumur ini.
Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain (termasuk saya dari sisi hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam, karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentusaja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen. Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun disekitar Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah, sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.
Badan Riset sumur Zamzam yang berada dibawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk
  • Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
  • Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
  • Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
  • Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
  • Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah.
  • Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam                                     Perkembangan perawatan sumur Zamzam.
    Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah
    pompa air pada tahun
    1373 H/1953 M. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air, dan diantaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam.
    Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan 8000 liters/detik selama lebih dari 24 jam (note: perlu referensi angka yang lebih sahih) memperlihatkan permukaan air sumur dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan sumur hanya dalam waktu 11 minut setelah pompa dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang mensuplai air ini berasal dari beberapa celah (rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah.
    Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994). dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.
    Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam dibawah (electric submersible pump). Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja seperti diatas. Disebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat perekaman perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam (Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam Well).
    Kandungan mineral
    Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi
  • Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).
  • Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon proses higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.  
Sumber :

Rabu, 22 September 2010

Kiat Sehat & Bugar Selama Naik Haji

Musim naik haji sudah di depan mata, bahkan di beberapa daerah beberapa kloter telah diberangkatkan. Namun, setiap tahunnya, musim naik haji juga selalu identik dengan banyaknya calon haji yang meninggal di tanah suci. Kendati dipandang sebagai jalan meninggal yang paling mulia, sebenarnya kondisi itu bisa diantisipasi sejak para calon haji akan berangkat maupun setelah sampai di tanah suci.


Persiapan kesehatan bagi para calon haji adalah yang sangat vital mengingat kondisi di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di tanah air yaitu, suhu, kelembaban udara maupun sosial budayanya. Sejumlah perbedaan kondisi itu dapat mempengaruhi bahkan memperburuk keadaan kesehatan jemaah haji.

Kesadaran yang Masih Rendah

Banyak calon haji yang belum menyadari pentingnya penjagaan kondisi sejak di tanah air hingga ke tanah suci. Padahal, jika kesadaran akan pentingnya faktor kesehatan dapat mengantarkan mereka dalam kondisi ibadah yang lebih khusuk. Faktor yang paling utama adalah pengenalan terhadap penyakit yang mungkin terjadi dan usaha pencegahannya, terutama bagi para calon haji yang telah mengidap penyakit bawaan.

Persiapan Kesehatan Calon Haji di Tanah Air

Di tanah air, pemeriksaan kesehatan para calon haji melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Pemeriksaan Kesehatan I

Pemeriksaan dilaksanakan di Puskesmas.Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji, apakah cukup sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji.

b. Pemeriksaan Kesehatan II

Dilaksanakan di Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten/Kotamadya. Pada pemeriksaan II ini, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin ‘meningitis’ dan tes kehamilan bagi calon haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS).

c. Pemeriksaan Kesehatan III

Dilaksanakan di Pelabuhan Embarkasi. Disamping itu di Embarkasi dilakukan pengecekkan dokumen kesehatan dan dokumen haji lainnya.

Pembinaan Kesehatan dan Gizi

Pembinaan Kesehatan melalui petunjuk bimbingan kesehatan dan pemeriksaan secara teratur dimaksudkan agar calon haji yang sehat tetap terpelihara kesehatannya, sedangkan calon haji ‘resiko tinggi’ (resti) akan terkontrol penyakitnya.

Pembinaan Gizi

Menu makanan harus mengandung beberapa unsur: a. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti,kentang dsb.nya b. Protein terdapat pada daging, ikan, tahu, telur, susu dsb.nya c. Lemak terdapat pada minyak, mentega, keju dsb.nya d. Vitamin dan Mineral terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dsb. e. Air

Petunjuk Makanan Sehat calon Haji

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam b. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan c. Kurangi makanan yang tinggi lemak d. Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung seperti biskuit dan roti, dan batasi makanan manis yang mengandung gula murni

Petunjuk Makanan Penderita Kencing Manis

a. Makanlah yang cukup, secara teratur dan beraneka ragam b. Kalori makanan disesuaikan dengan beratnya penyakit c. Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula susu kental, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis d. Terus mengikuti petunjuk diet masing-masing

Makanan Penderita Jantung Koroner

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh b. Jangan makan makanan yang berlemak dan gurih c. Hindari kue-kue yang terlalu manis, sayuran yang mengndung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang d. Dilarang minum minuman yang bersoda, kopi the kental dan yang mengandung alkohol da batasi makanan yang mengandung garam

Makanan Penderita Tekanan darah Tinggi

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Bila kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dll.) b. Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak makanan c. Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel, pir) d. Batasi pemakaian garam

Olah Raga Kesamaptaan dan Aklimitasi

Dengan cara olah raga Aerobik dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km) secara periodik 2 – 3 kali seminggu. Selanjutnya latihan dilakukan tiap hari menjelang keberangkatan. Disamping itu diadakan latihan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab Saudi. Apabila diperkirakan musim haji jatuh pada musim dingin dianjurkan untuk membawa baju hangat / mantel, lipglos dan cream untuk menghangatkan tubuh dan menghindari kerusakan kulit dan bibir pecah – pecah.

Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan di Perjalanan

a. Memanfaatkan perjalanan (di pesawat atau kendaraan lain) untuk istirahat sebaik-baiknya b. Bila sakit segera menghubungi Dokter Kloter atau berobat ke Poliklinik Haji c. Menjaga kebersihan baik di Pesawat (sekitar tempat duduk dan toilet) maupun di tempat persinggahan sementara (transit) d. Membawa persediaan makanan, minuman, buah-buahan dan obat-obatan. (dari Arafah ke Mina bisa mencapai 6 jam, dalam kondisi biasa hanya 15 – 20 menit).

Pemeliharaan Kesehatan Selama di Arab Saudi

A. Di Jeddah

1. Saat Kedatangan

Jamaah haji yang sakit dapat memeriksakan diri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di bandara King Abdul Aziz. Disini jamaah harus cukup beristirahat, makan dan minum secukupnya (katering sudah disediakan) sebelum berangkat ke Makkah atau Madinah.

2. Saat Kepulangan

Jamaah haji ditempatkan di Asrama Madinatul Hujjaj, disini disediakan juga Balai Pengobatan Haji Indonesia. Dianjurkan istirahat, tidur, makan dan minum secukupnya.

B. Di Makkah dan Madinah

Disini jamaah ditampung dirumah Muassasah/Maktab, dimana setiap jamaah menempati lokasi ruangan ukuran 1 X 2,5 m.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jamaah haji:

1. Pelayanan Kesehatan diperoleh dari Dokter Kloter dan BPIH.

2. Menjaga Kebersihan Diri:

a. Mencuci Tangan sebelum dan sesudah makan b. Mandi dan Mencuci perlu memperhatikan air yang jumlahnya terbatas. Usahakan pakaian dijemur diluar kamar untuk menghindari kelembaban yang tinggi (mengganggu kesehatan) c. Sikat Gigi minimal 2 (dua) kali sehari setelah selesai makan. Perhatikan kebersihan Wastafel, jangan sampai air tidk mengalir karena tersumbat kotoran/sampah. d. Tahalul (gunting rambut / bercukur) Usahakan memakai gunting rambut atau silet, pisau cukur milik sendiri untuk mencegah penularan penyakit AIDS (virus HIV).

3. Sanitasi Lingkungan

a. Ruangan harus tetap bersih, kopor dan pakaian ditata rapih dan jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara dan ada cahaya matahari yang masuk. b. Kamar Mandi dan WC. Harus selalu dibersihkan, jangan membuang kertas atau sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan air bekas mandi / cuci tidak dapat mengalir keluar. c. Sampah dibuang pada tempat sampah yang letaknya mudah dijangkau, buanglah sampah bila sudah penuh.

4. Air Bersih / Sehat

Ciri air bersih / sehat: Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Di Pemondokan air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan mobil tangki air, sebelum digunakan air harus dimasak terlebih dahulu. Selain itu dapat membeli air aqua atau mengambil air Zamzam.

5. Kebersihan Peralatan

Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya, untuk mencegah pencemaran dan penularan penyakit.

6. Menu Makanan (harian)

a. Nasi atau roti, kentang atau mie minimal 5 gelas sehari. b. Daging atauikan, telor, tempe-tahu, kacang-kacangan 6 – 8 potong c. Sayuran dan buah 3 – 5 mangkok. d. Jeruk atau apel. Pepaya, semangka, melon 3 – 5 potong. e. Sari buah atau susu 2 – 4 gelas. f. Minum air masak atau aqua 5 – 6 liter sehari atau 1 gelas air setiap jam! (Untuk mengganti air yang menguap dari tubuh dan mencegah sengatan panas / ‘heat stroke’) g. Diperlukan tambahan vitamin dan mineral.

C. Di Arafah dan Mina

Disini jamaah ditempatkan di tenda Maktab masing – masing, yang mampu menampung 10 – 20 jamaah. Sekarang , alhamdulillah dilengkapi dengan pendingin suhu disamping tersedia kamar mandi dan WC umum. Usahakan memakai masker dan memakai payung bila keluar tenda pada siang hari serta membawa air.

Penyakit yang sering diderita Jamaah Haji

1. Sengatan Panas (Heat Stroke)

Disebabkan oleh:

a. Penumpukan panas yang berlebihn di dalam badan. b. Suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar, diikuti timbulnya panas tubuh. c. Jamaah terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.

Jenis penyakit Sengatan Panas:

a. Heat Exhaustion (Lelah Panas)

Gejalanya sama dengan gejala dehidrasi (kekurangan zat cair ringan): - Kulit kering - Haus dan Pusing - Lelah, mual, nafsu makan menurun

b. Heat Cramp (Kejang Panas)

- Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion - Suhu badan naik (sampai 38 – 39’ C) - Kejang otot (otot extremilasi otot betis)

c. Heat Stroke

Stadium ketiga dari sengatan panas , merupakan keadaan gawat namun reversible, dengan gejala: - Hyperpirexia (suhu rectal 40’ atau lebih) - Kulit kering, kadang-kadang berkeringat - Berbicara tidak menentu (mengigau) - Kesadaran bisa menurun hingga koma

Cara menghindari Sengatan Panas

a. Tidak berada diterik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00 b. Keluar kemah/rumah terutama pada siang hari, harus memakai payung dan berbekal minuman c. Minum setiap hari paling sedikit 5 – 6 liter atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai haus d. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil e. Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup istirahat dan tidur 6 – 8 jam sehari semalam f. Pakailah pakaian yang agak longgar dan sedapat mungkin berwarna putih g. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pier dsb.

2. Meningitis (Radang Selaput Otak)

Penyakit ini menular dan disebabkan oleh kuman ‘meningokoccal’, yang cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.

Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:

a. Daya tubuh lemah b. Tinggal di tempat yang padat c. Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.

Tanda-tanda dan gejala:

a. Panas mendadak b. Sakit kepala c. Perut mual dan muntah d. Bicara tidak menentu (mengigau) e. Kaku kuduk

Pencegahan ‘Menangitis’:

a. Vaksinasi ‘Menangitis’ b. Kebersihan diri dan lingkungan c. Menghindari tempat yang terlalu padat d. Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin

3. Penyakit Lain Jamaah Haji

a. Influenza – Penyebab: Virus – Penularan: Melalui udara, pernapasan b. Radang Tenggorokan (Pharingitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui udara. pernapasan. c. Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui percikan dahak batuk, udara. d. Radang Paru-paru (Pneumonia) – Penyebab: Basil atau Virus – Penularan: Melalui udara pernapasan, percikan ludah. e. Desentri – Penyebab: Basil, Amuba – Penularan: Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman. f. Kholera – Penyebab: Vibrio kholera – Penularan: Melalui makanan/minuman g. Typhus – Penyebab: Basil Typhus – Penularan: Melalui makanan/minuman.

Senin, 20 September 2010

Bekal Haji Mabrur

Haji Umrah Gratis -Berhaji sesuai sunnah dengan konteks membawa perbekalan yang baik ketika berhaji sesuai sunnah nabawiyah. Tak perlu lagi diragukan bahwa Islam adalah agama yang mudah, agama yang diridhai oleh Alloh bagi para hamba-Nya dengan segala kemudahan dan tidak sama sekali terdapat kesulitan didalamnya. Sebagaimana yang Alloh firmankan,

“… Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al Baqarah : 185 ).
Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah tabaraaka wa ta’ala tak lain ialah untuk mempermudah agama yang telah sempurna ini dan tidak membelenggu serta memberatkan setiap pemeluknya, firman Allah subhanahu wa ta’ala :
“ (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. “ ( QS. Al A’raaf : 157 )
Pun juga dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang Islam sebagai agama yang mudah. Dari Abu Hurairah radliyallahu `anhu dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam beliau bersabda:

“ Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, dan tidaklah seseorang itu melampaui batas dalam menjalankan agama ini kecuali akan kalah dengan sendirinya. Oleh karena itu berusahalah untuk mengamalkan agama ini dengan benar, dan kalau tidak bisa sempurna, maka berusahalah untuk mendekati kesempurnaan. Dan bergembiralah kalian dengan pahala bagi kalian yang sempurna walau pun amalan kalian tidak sempurna. Dan upayakan menguatkan semangat beribadah dengan memperhatikan ibadah di pagi hari dan di sore hari dan di sebagian malam (yakni waktu-waktu di mana kondisi badan sedang segar untuk beribadah) ”. (HR. Al-Bukhari dalam Shahih nya Kitabul Iman bab Ad-Dienu Yusrun hadits ke 39, An-Nasa’i dalam Sunan nya Kitabul Iman bab Ad-Dienu Yusrun hadits ke 5049, Ahmad dalam Musnad nya jilid 4 hal. 422).

Sungguh kemudahan yang tidak memberatkan bagi setiap pemeluknya adalah dapat kita rasakan bila senantiasa segala amal dan perbuatan memiliki acuan yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Nah, pada kali ini penulis ingin menguraikan beberapa hal yang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam yang ke 5.

Ada beberapa perbekalan yang dapat dibawa oleh para kaum muslimin dalam melengkapi ibadah mulia tersebut menjadi sempurna. Sebagaimana sebuah kaidah bahwa sempurnanya keimanan adalah selaras dengan ucapan dan amal perbuatan. Berikut beberapa perbekalan yang dapat dibawa para jama’ah haji sebelum memulia perjalannya, selain melengkapi persiapan materi, fisik, dan mental.

Bekal paling utama dan pertama ialah, hendaknya setiap jama’ah haji mengikhlaskan niatnya, bukanlah ibadah haji untuk melakukan perbuatan riya, sum’ah, atau bahkan takabbur. Sebagaimana Alloh berfirman.

“ Kecuali orang-orang yang Taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka Karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An Nisaa : 146 ).

Selain itu terdapat pula didalam hadist qudsi yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallohu ‘anha, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Rabb-nya azza wa jalla, Alloh berfirman :

Sesungguhnya Alloh telah menulis setiap kebaikan dan kejelekan, kemudian Dia menjelaskan: “ Barangsiapa berniat melakukan sebuah kebaikan namun ia mengurungkannya, maka Alloh telah menulis untuknya satu kebaikan yang sempurna, tetapi apabila ia melaksanakan maka Alloh menulis untuknya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan, atau dilipat gandakan lebih dari itu. Dan barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan namun kemudian ia mengurungkannya, maka Alloh menulis untuknya satu kebaikan yang sempurna, tetapi apabila perbuatan itu jadi ia lakukan maka Alloh menuliskan untuknya satu dosa kejahatan “. ( HR. Bukhari 6491 dan Muslim 131 )

Bekal berikutnya yang tak kalah penting ialah, hendaklah para jama’ah haji melakukan segala ibadah senantiasa berpijak kepada sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang dengan itulah syarat utama sebuah ibadah setelah ikhlas diterima oleh Alloh azza wa jalla. Firman Alloh subhanahu wa ta’ala
Katakanlah: “Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. ( QS. Al A’raaf : 158 ).

Dan didalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Semua ummatku masuk jannah kecuali yang enggan “. Maka para sahabat bertanya : “ Ya Rasulullah, siapakah yang enggan ?? “. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “ Barangsiapa mentaatiku akan masuk jannah dan barangsiapa mendurhakaiku berarti ia telah enggan (untuk masuk kedalamnya) “. ( HR. Bukhari 7280 ).

Bekal ketiga ialah hendaknya bagi setiap jamaah haji mengumpulkan segala persiapan perbekalannya sebelum berangkat dengan harta yang halal dan baik. Sebab Alloh hanya akan menerima dan memerintahkan hamba-Nya segala sesuatu yang halal dan baik. Sebagaimana firman Alloh subhanahu wa ta’ala

“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. “ ( QS. Al Baqarah : 168 ), dan di ayatnya yang lain

“ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah. “ ( QS. An Nahl : 114 ).

Begitu pula dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :
“ Sesungguhnya Alloh itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang baik “ ( HR. Muslim : 1015 ).

Perbekalan berikutnya ialah, hendaklah para jama’ah haji menjauhi segala bentuk perbuatan mungkar, kebid’ahan dan penyimpangan dalam tata tertib pelaksanaanya, janganlah membuang waktu secara percuma dan sia-sia untuk ke pasar dan mengunjungi tempat-tempat yang justru tidak disyariatkan terlebih lagi meminta berkah dengan sesuatu yang tidak pernah disyariatkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

“ (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal “. ( QS. Al Baqarah : 197 ).

Melainkan gunakanlah momentum ibadah haji untuk melakukan sebanyak-banyaknya berdzikir dan mengerjakan ibadah dengan baik dan benar serta menyempurnakan apa-apa yang menjadi rukun dan syarat dalam ibadah tersebut. Juga mentaati perintah-perintah dan larangan yang disyariatkan. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

“ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korbanyang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya “. ( QS. Al Baqarah : 196 ).

Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda :  
“ Contohlah cara manasik hajiku “. ( HR. Muslim : 1297 ).

Muhammad bin Fudlail berkata, “ Aku pernah melihat Ibnu Thoriq di dalam thawaf dan orang-orang lainnya yang sedang thawaf memberi jalan untuknya. Ia mengenakan sepasang sandal yang berbunyi tik-tak. Mereka mengira bahwa thawafnya pada waktu itu saja. Padahal dalam sehari semalam ia thawaf sejauh sepuluh farsakh. “ ( Hilyatul Auliyaa 5 / 82 ) -1 Farsakh = 3 Mil-

Bekal berikutnya ialah, hendaknya diantara para jama’ah haji saling membantu, saling meringankan, juga tidak memberatkan antar jama’ah haji yang lain terlebih hal tersebut dapat mempersulit jalannya ibadah seseorang, berakhlak baik terhadap sesame dan menjaga perilaku selama melaksanakan ibadah haji. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman

“ … Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. “ ( QS. Al Maidah : 2 ).

Demikianlah sedikit tulisan yang dapat menjadi bahan bekal bagi para jamaah haji, dan penulis berharap dari tulisan ini dapat menjadikan manfaat yang baik bagi para mereka-mereka yang akan dan hendak menunaikan ibadah haji.

Dan penulis juga berdoa kepada Alloh agar senantiasa dimudahkan bagi kita semua ( kaum muslimin ) untuk memiliki kemampuan dan dimudahkan dalam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.. amiin..

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  
“ Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga “ ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Wallahu ‘alam bi shawwab..
Sumber : http://adjhee.wordpress.com/2007/11/08/bekal-haji-mabrur-sesuai-tuntunan-rasul/

Minggu, 19 September 2010

Hotel di Mekkah dan Madinah

Haji Umrah Gratis -

Daftar Hotel di Makkah

Al Ansar Diamond Hotel Madinah Saudi Arabia
Abraj Makkah Hotel Saudi Arabia
Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia

Novotel Elaf Al-Huda Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Bustan Golden Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Maasah Hotel Makkah Saudi Arabia

Hawazen Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Marwa Hotel Makkah Saudi Arabia

Hilton Hotel and Tower Makkah Saudi Arabia
Al Rawasi Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Shohada Hotel Makkah Saudi Arabia

Le Meridien Makkah Hotel Saudi Arabia
Al-Khaleej Hotel Makkah Saudi Arabia
Al-Qadesia Hotel Makkah Saudi Arabia

Metropolitan Hotel Makkah Saudi Arabia
Al-Rawassi Hotel Makkah Saudi Arabia
Dallah Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia

Sheraton Makkah Hotel and Towers Saudi Arabia
Dallah Shubaika Hotel Makkah Saudi Arabia

Sofitel Elaf Kindah Hotel Makkah Saudi Arabia
Dar Al Nadwa Hotel Makkah Saudi Arabia

Sofitel Makkah Hotel Saudi Arabia
Dar Al Tawid InterContinental Hotel Saudi Arabia

White Palace Hotel Makkah Saudi Arabia
Dar Al-Salam Hotel Makkah Saudi Arabia
Elaf Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia
Hilton Makkah Saudi Arabia
Makkah Hotel Saudi Arabia
Metropolitan Palace Hotel Makkah Saudi Arabia
Umm Alqura Hotel Makkah Saudi Arabia

Daftar Hotel in Madinah

Al Ansar Diamond Hotel Madinah Saudi Arabia
Al Ansar Golden Hotel Madinah Saudi Arabia

Marriott Madinah Hotel Saudi Arabia
Al Ansar Silver Hotel Madinah Saudi Arabia

Movenpick Hotel Madinah Saudi Arabia
Al Haram Plaza Hotel Madinah Saudi Arabia

Sanabel Al Madinah Hotel Saudi Arabia
Al Harithhyah Sheraton Hotel Saudi Arabia
Dallah Medinah Hotel Saudi Arabia
Dar Al Hijra InterContinental Saudi Arabia

Sheraton Medina Hotel Madinah Saudi Arabia
Dar Al Iman InterContinental Saudi Arabia

Sofitel Elaf Taibah Hotel Madinah Saudi Arabia
Dar Al Taqwa InterContinental Saudi Arabia

Dallah Taibah Hotel Saudi Arabia
Elaf Taibah Hotel Saudi Arabia
Green Palace Hotel Madinah Saudi Arabia

The Madina Oberoi Madinah Saudi Arabia
Karam Golden Hotel Madinah Saudi Arabia
Luxurious Rawadah Suites Hotel Madinah

The Oberoi Medina Hotel Saudi Arabia
Madinah Hilton Saudi Arabia
Resourse: http://www.southtravels.com

Peta Perjalanan Haji dan Umrah

Haji Umrah Gratis - Kumpulan Peta Perjalanan Haji dan Umrah





Sabtu, 18 September 2010

Monorel Layani Jemaah Haji Tahun 1431H

Haji Umrah Gratis -Mekkah (Pinmas)–Tahap pertama proyek Monorel Makkah diharapkan akan selesai sebelum tahun ini haji. Hal ini akan memungkinkan para peziarah haji 35 persen menggunakan jasa kereta, kata Presiden Saudi Railway Organization (SRO) Abdul Aziz Al-Hoqail.
Menurutnya, monorel ini akan menghubungkan tempat-tempat suci dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas, khususnya pada hari Arafah, yang biasanya membuat lalu lintas di Makkah tak bergerak.
“Meskipun seluruh proyek akan selesai sebelum musim haji tahun depan, penyelesaian tahap pertama akan bisa mengangkut 35 persen dari layanan kami akan ditawarkan kepada para peziarah tahun ini sendiri,” kata Hoqail.


Bila proyek selesai, maka 50 ribu mobil dan bus yang membawa peziarah antara Arafah, Muzdalifah, dan Mina seperti yang digunakan sebelumnya tidak lagi diperlukan.
Proyek dimulai dua tahun yang lalu di bagian selatan tempat-tempat suci di mana sebagian besar jamaah haji dari Arab Saudi serta negara-negara Teluk secara tradisional diakomodasi.
Nantinya, jamaah haji hanya berjalan tidak lebih dari 300 meter untuk mencapai salah satu dari tiga stasiun kos di Arafah. Muzdalifah juga akan memiliki tiga stasiun. Stasiun pertama di Mina dekat dengan Muzdalifah, sangat dekat dengan tempat melontar jumrah.
Kereta api ini dibangun sejajar dengan jalan sehingga pejalan kaki dan tenda jamaah haji di Mina tidak terganggu. Sistem seluruh kereta, termasuk stasiun, akan ditinggikan dan akan disiapkan akses eskalator dan tangga untuk mencapainya.
Masing-masing dari lima baris dari proyek monorel akan memiliki kapasitas per jam untuk membawa 60 ribu hingga 80 ribu penumpang antara Mina, Arafah dan Muzdalifah, dan kemudian antara Mina dan Makkah. Semua kereta akan memiliki 12 kompartemen besar, masing-masing 23 meter panjang dan tiga meter lebarnya.
Sebuah perusahaan Cina telah melakukan pembangunan jalur kereta api dan stasiun mempekerjakan 5.000 pekerja. Sumber informasi mengatakan gerbong kereta dan mesin kereta segera akan dikirim dari Cina ke Pelabuhan Islam Jeddah.

Jumat, 17 September 2010

Pasar Seng Tinggal Kenangan

Haji Umrah Gratis -Sampai musim haji 2006, jamaah yang mendatangi Makkah pastilah mempunyai cerita tentang Pasar Seng. Pasar yang terletak berdekatan dengan Masjidil Haram ini layaknya Pasar Tanah Abang di Jakarta.
Bila ditarik garis lurus, Pasar Seng terdapat di ujung jalan dekat perpustakaan atau rumah lahir Nabi Muhammad SAW. Aneka dagangan dijajakan di sana. Bukan saja makanan, segala macam cendera mata seperti pedang hiasan ala Arab, pakaian, jam tangan, tasbih, parfum, minyak wangi, perlengkapan shalat (sajadah, mukenah, peci), buku, dan kaset-kaset Islami, tersedia di pasar legendaris ini.
Pasar Seng (Republika)
Cendera mata yang diperdagangkan juga banyak yang buatan Cina, India, Bangladesh, Turki, Mesir, bahkan Indonesia.Konon, penyebutan Pasar Seng karena awalnya bangunan toko yang ada di pasar tersebut beratapkan seng (zinc ). Kecuali, harga-harganya yang relatif murah, ketersediaan segala macam buah tangan untuk dibawa pulang ke tanah air jamaah haji, menjadikan Pasar Seng surga belanja bagi mereka.
Sampai musim haji 2006, Pasar Seng selalu dipadati jamaah. Tak ada toko yang sepi pembeli. Jamaah Indonesia termasuk yang paling ditunggu para pedagang Pasar Seng. Selain jumlahnya yang paling banyak, jamaah haji Indonesia dikenal sebagai jamaah yang ””doyan”” belanja.
Banyak cerita betapa para pedagang Pasar Seng mencoba menyelami psikologis orang Indonesia dengan memasang gaya keramahan khas masyarakat Nusantara. Ada pedagang yang langsung memeluk dan mencium pipi jamaah haji Indonesia (tentu yang satu jenis kelamin) guna menunjukkan keramahannya.
Kosakata bahasa Indonesia mereka juga kaya kendati tak bisa disebut lancar berbahasa Indonesia. Tujuannya tak lain agar jamaah Indonesia terpikat berbelanja di toko mereka.
Kata-kata fasih seperti, ””””Murah, ini satu riyal saja”””” atau ””””Halal, murah, beli di sini saja,”””” acap terdengar di Pasar Seng. Tanpa mengurangi keramahannya, pedagang yang tak bisa berbahasa Indonesia langsung menyodorkan kalkulator yang sudah diketik deretan angka penanda harga barang yang ingin dibeli. Bila tertera angka 40, berarti barang yang ingin dibeli jamaah seharga 40 riyal.
Tapi, kini cerita keramaian dan keunikan Pasar Seng tinggal kenangan. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah membongkar areal sekitar Masjidil Haram, Makkah, itu guna perluasan kawasan masjid.
Pasar Seng hanyalah satu dari sekian banyak yang menjadi ””””korban”””” kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Sejumlah hotel dan bangunan lain di sekitar Masjidil Haram turut tergusur. Bangunan Hotel Sheraton yang megah pun tak mampu mengelak dari penggusuran.
Ada pula Masjid Kucing dan Hotel Soraya yang berdekatan dengan Pasar Seng dirobohkan. Hotel-hotel lain seperti Qurtuba, Zahret, Darkum, Talal, Firdaus Umrah, dan Firdaus Makkah mengalami nasib sama.
Melalui Surat Keputusan (Qarar) Majelis Ulama Arab Saudi tentang dibolehkannya perluasan  mas””a (tempat sa””i) bernomor 227 tertanggal 22 Safar 1427 H bertepatan tanggal 22 Maret 2006, pemerintah setempat memulai pembongkaran kawasan sekitar Masjidil Haram.
Menurut Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, perluasan  mas””a bertujuan untuk memberikan pelayanan terhadap kenyamanan dan kemudahan para tamu Allah saat melaksanakan ibadah haji.
Yah , begitulah ceritanya. Pasar Seng kini tinggallah kenangan. Perluasan kawasan masjid atas nama kepentingan terhadap para jamaah haji telah mengantarkan Pasar Seng ke lipatan catatan sejarah. Harga yang terpaksa harus dibayar guna kebaikan yang lebih besar lagi.  ade/berbagai sumber/yto

Kamis, 16 September 2010

Mushaf Alquran: Dari Madinah ke Seluruh Dunia

Haji Umrah Gratis -Pemerintah Arab Saudi menyiapkan dua juta eksemplar Alquran untuk jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Secara keseluruhan, setiap tahun, 10.000.000 Alquran disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.
Tim Media Center Haji (MCH) Arab Saudi, Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah Mukholih Jimun dan petugas Daker Madinah Samsul Ali, memperoleh kesempatan berkunjung ke Komplek Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah Al-Munawarah, Senin (26/10). Lembaga yang dalam bahasa Arab disebut Mujamma` al-Malik Fahd Li Thiba`a al-Mushaf al-Syarif Madinah al-Munawarah ini, berada di bawah naungan Kementerian Urusan Agama Islam Kerajaan Arab Saudi.
percetakan mushaf

Dalam kesempatan tersebut, tim MCH yang terdiri atas 6 wartawan masing-masing diberikan 1 mushaf Alquran dan Terjemahnya oleh pihak percetakan. Dalam Alquran yang mencantumkan nama pengurus Yayasan Penyelenggara Penerjemah (Penafsir) Alquran Indonesia seperti almarhum Prof T.M. Hasbi Ashhshiddiqi dan kawan-kawan ini, terdapat tulisan “Wakaf Dari Pelayan Dua Tanah Suci, Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa`ud”.
Menurut Sekretaris Daker Madinah Mukholih Jimun, jutaan Alquran itu dibagikan oleh Kerajaan Arab Saudi melalui Komplek Percetakan Alquran Raja Fahd di Madinah Al-Munawarah. Inilah yang mendorong para jemaah haji antusias mendatangi komplek percetakan sebagai salah satu dari tujuan ziarah (wisata spiritual) di Kota Suci.
Percetakan Alquran terbesar di dunia itu, terletak di jalan menuju Kota Tabuk, atau sekira 10 kilometer dari Madinah. Percetakan yang bersebelahan dengan pusat pelatihan tempur tentara Kerajaan Arab Saudi ini didirikan pada bulan Safar 1405 Hijriyah atau 1984 Masehi.
“Komplek percetakan ini diresmikan Malik Fahd atau Raja Fahd, karena itu dinamakan `Kompleks Malik Fahad`,” ucap pegawai publikasi Kompleks Malik Fahd, Syeikh Ahmad yang menerima tim MCH Arab Saudi. Tak tanggung-tanggung, percetakan Alquran itu sangat luas. Yakni, mencapai 250.000 meter persegi yang dilengkapi puluhan gedung bertingkat.
Gedung itu antara lain, terdiri atas pabrik percetakan, asrama pengurus, perbengkelan mesin, poliklinik, kafetaria, gudang penyimpanan hasil produksi, dan gudang pemusnahan mushaf Alquran yang cacat produksi.
Ada juga gedung pusat pelatihan pegawai, pusat pengembangan “dirasat” (pembelajaran) Alquran, asrama pegawai, penginapan tamu, ruang pejabat tinggi negara, tempat pembuatan CD, VCD, dan DVD Alquran, ruang produksi video sejarah Alquran untuk para tamu, dan sebagainya.
Di lantai 2 gedung tersebut, terdapat ruang pengawasan kualitas hasil cetak Alquran. Selain itu, juga ada lemari-lemari raksasa untuk menyimpan koleksi Alquran dari berbagai bahasa yang pernah diterbitkan percetakan tersebut. “Kalau di lantai satu merupakan lokasi percetakan dengan 1.700 petugas, maka lantai dua ada ruang kontrol Al-Quran dengan 450 pengawas,” kata Syeikh Ahmad.
Karena itu, percetakan Alquran ini kerap disebut sebagai yang terbesar di dunia. Yakni, dengan kapasitas cetak sekira 30 juta eksemplar per tahun. Menurut Ahmad, selain cetakan tertulis, Alquran juga diproduksi dalam berbagai bentuk, seperti peranti elektronik berupa CD (compact disk) dan kaset.
“Cetakannya pun bervariasi, ada kategori 30 juz (1 jilid), 5 juz (enam jilid), dan satu juz (30 jilid). Sejak berdiri tahun 1984 sampai sekarang, 240 juta jilid Al-Quran sudah dihasilkan dan dibagikan ke seluruh penjuru dunia,” ucapnya.
Untuk kepentingan syiar Islam, Percetakaan Mushaf Alquran Kompleks Raja Fahd ini juga mencetak Alquran beserta terjemahnya ke dalam 53 bahasa. Di antaranya, bahasa Afrika seperti bahasa Zulu dan sebagainya; Arab; Indonesia, Thailand, Jepang, Cina dan bahasa Asia lainnya; Inggris, Spanyol, Urdu, dan lain-lain.
Alquran ini dibagikan secara gratis, baik melalui pengiriman langsung ke negara-negara yang bersangkutan, maupun dibagikan di Arab Saudi saat umat Islam menunaikan ibadah haji.
“Alhamdulillah, program kami mencetak Alquran dan terjemahnya dalam 53 bahasa sudah terlaksana. Alquran yang model ini kami bagikan secara gratis. Untuk musim haji tahun ini, kami bagi dua juta jilid. Semoga Allah memudahkan semua urusan ini,” kata Syeikh Ahmad.
Selain mencetak Alquran, tutur dia, pihaknya mencetak jurnal kajian Alquran dan Assunnah (hadis nabi). “Termasuk jurnal bantahan untuk meluruskan hal-hal yang berkaitan dengan Alquran, dan hasilseminar tentang Alquran,” katanya. (Yudhiarma, www.depag.go.id)

Rabu, 15 September 2010

Kota Madinah

Haji Umrah Gratis -Daya tarik utama Kota Madinah adalah keberadaan Masjid Nabawi. Itulah sebabnya, jutaan orang setiap tahunnya mengunjungi Kota Rasul ini. Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun oleh Muhammad saw. dan sekaligus tempat pergerakan perjuangan menyebarkan Islam. Magnet umat Islam adalah insentif yang diberikan berupa pahala dan keutamaan bagi yang melaksanakan salat di Mesjid Nabawi memiliki pahala 1.000 kali lebih utama dibanding dengan salat di tempat lain, selain Masjidilharam.

Saat Musim haji, sedikitnya 200.000 jemaah Indonesia mengunjungi Madinah khususnya Mesjid Nabawi, ditambah lagi ratusan jutaan jemaah dari negara lain guna melakukan salat arba`in (salat 40 waktu tanpa terputus). Belum lagi jutaan orang yang silih berganti berdatangan ke Madinah ketika menunaikan umrah baik dari Indonesia maupun dari negara lain. Hal ini menjadikan Madinah menjadi kota yang tidak pernah mati selama 24 jam sepanjang tahun.
Kota yang terletak di sebelah utara Mekkah dengan jarak tempuh sekitar 450 km ini pada masa Muhammad saw. menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Di Madinah pula diletakkan foundasi perpolitikan modern oleh Rasulullah yang termaktub dalam Piagam Madinah. Dari kota yang sebelumnya bernama Yatsrib ini Islam kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab dan kemudian ke seluruh dunia.
Yatsrib sejak dulu merupakan pusat perdagangan. Setelah Rasulullah menetap di kota ini, Yatsrib kemudian diberi nama Madinah dan kemudian menjadi pusat perkembangan Islam. Perjuangan ini dilanjutkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Usman bin Affan (pada masa Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kuffah Irak karena terjadinya pergolakan politik yang menyebabkan Utsman bin Affan terbunuh).

Jejak perjuangan Rasul Muhammad menyebarkan Islam di Madinah masih berbekas hingga kini. Tempat seperti Jabal Uhud, Khondak, dan Mesjid Quba adalah tempat “wajib” untuk diziarahi ketika jemaah berada di Madinah selain Mesjid Nabawi.
Peran sebagai pusat perdagangan sejak dulu hingga kini masih terus berlangsung. Kedatangan jutaan orang ke Madinah setiap tahunnya tentu membuat kota ini tidak berhenti terutama aspek perdagangan makanan dan kebutuhan hidup, akomodasi dan transportasi bagi para pengunjungnya. Apalagi di musim haji ini, jutaan jemaah keluar masuk Kota Madinah baik lewat darat maupun udara tanpa mengenal waktu.
Bagi penduduk Madinah (orang) Indonesia bukan asing lagi bagi mereka, para pedagang, petugas hotel, asykar (petugas keamanan) atau yang lainnya terutama di sekitar Masjid Nabawi rata-rata lebih mengenal Indonesia dibanding negara lain. Oleh karena itu, jemaah tidak perlu khawatir saat berada di Madinah tidak bisa melakukan aktivitas belanja, makan atau kegiatan lainnya karena kendala komunikasi bahasa.
Sapaan “Haji?!! Mari ke sini, barangnya bagus, murah…” adalah hal biasa. Atau ada celetukan, “Kemahalan ya…?â?? dari pedagang ketika kita menanyakan harga barang kemudian tidak menawar barang tersebut. Para pedagang Arab juga fasih melafalkan angka-angka rupiah untuk saling tawar manawar.
Bahkan di saat “peak season” pada musim haji, pedagang kaki lima di sekitar Masjid Nabawi tidak ubahnya PKL (pedagang kaki lima) di pasar di Indonesia dalam menawarkanbarangnya. “Lima real, lima real selusin murraaaahâ?” demikian seorang pedagang berulang-ulang menawarkan harga tasbih satu lusin kepada setiap orang yang lalu lalang.
Tidak hanya itu, bagi orang Indonesia juga tidak kesulitan mencari barang-barang khas Indonesia, terutama makanan. Berbagai macam kerupuk bisa dijumpai di toko “Nusantara” di kawasan Ijabah. Atau ingin makan bakso, tersedia “Bakso Solo” dan “Warung Si Doel Anak Madinah” di kawasan Markaziah.
Madinah menjadi kota damai karena hampir tidak terdengar perselisihan antar penduduk Madinah, atau penduduk Madinah dengan warga asing, juga warga asing dengan warga asing. Kalau ada perselisihan di jalan mengenai lalu lintas misalnya, yang dilakukan pengemudi hanyalah “main” klakson, tidak lebih dari itu. Kalau terjadi kecelakaan fatal tentu ada hukum yang mengaturnya. Prinsipnya siapa yang memulai melakukan kekerasan dia yang akan terkena hukuman lebih berat.
Pun tidak pernah ada paksaan untuk memilih, atau membeli atau tidak terhadap sesuatu yang kadang menjadi sumber perselisihan karena tidak ada preman yang sok berkuasa di daerah tertentu. Tidak ada tukang parkir, Pak Ogah atau timer yang mengatur-atur kendaraan kemudian meminta imbalan lebih seperti di Jakarta. Karena di Madinah memang tidak ada pungutan parkir. Mobil pun diparkir di depan rumah, di pinggir jalan atau di tanah lapang tanpa takut akan dicuri pencuri yang setiap saat mengintai pemilik mobil yang lengah.
Kedamaian itu tercipta karena setiap orang yang ada di Tanah Suci ini bersahabat. Penduduk lokal tidak merasa lebih baik dari warga asing yang datang ke Madinah. Tidak ada yang merasa lebih hebat karena di negaranya adalah dia seorang pejabat. Hitam, kuning maupun putih kulitnya, besar-kecil postur tubuhnya semua sama.
Apabila berjumpa, mereka mengucapkan “Salamun alaik” yang diberi salam akan menyambutnya dengan penuh persahabatan. Kemudian dilanjutkan dengan menyebut negara-masing-masing. Setelah itu dilanjutkan obrolan yang sama-sama tidak paham karena menggunakan bahasa mereka sendiri-sendiri. Umpamanya, setelah saya tegur sapa dengan menyebut asal negara, seering kemudian saya bilang, “Asif, lam a`rif kalamuka” atau “Sorry, Don`t Understand what you talking about,” tapi lawan bicara tetap saja bicara. Jurus ampuh yang saya gunakan kemudian adalah bahasa Tarzan atau kabur dengan mengucap “Ma`assalamah”.  mch/yto. Republika

Selasa, 14 September 2010

Pasar Kurma

Haji Umrah Gratis - Saat kita umrah atau haji pasti kita akan ditawari untuk pesiar ke pasar kurma. Sebagai gambaran, tempatnya memang mengasyikkan, kurmanya banyak ragamnya, disekitarnya banyak ditanami pohon kurma. Sehingga suasananya pun seakan menyatu dengan alam.
Penjualnya rata rata bisa berbahasa indonesia, bahkan ada yg punya karyawan orang indonesia. Harganya bisa ditawar. baik pelayan maupun “bos”nya selalu mempersilahkan kepada pengunjung untuk mencicipi kurma atau penganan yang ada sepuasnya.


Bagi jemaah hnji atau Umrah yang ditawari wisata ke pasar kurma, sebagaimana yang digambarkan diatas, sebaikya jangan disana. Karena itu bukanlah pasar kurma arab tapi kebun kurma.
Tentu saja harga di kebun kurma jauh lebih mahal daripada di pasar kurma. kurma ambhar di kebun kurma bisa dijual R 50, padahal kalo ke pasar kurma dapat hanya R 20, jauh khan bedanya.
Pasar kurma yang sebenarnya, dari masjid nabawi dari pintu 7 (kalau tidak salah ke arah kiblat, terus saja, ada pertokoan). Setelah itu nyebrang, ada hotel al Isro. Kemudian, ambil ke kanan terus sudah keliatan deh pasar kurmanya. Di pasar Kurma yang asli ini, Anda pun dapat membeli coklat dan oleh-oleh lainnya.
Bagaimana pun kedua tempat tersebut cukup melepaskan kepenatan dan salah satu tempat berkunjung jemaah haji dan umrah dari berbagai penjuru dunia. Semoga bermanfaat

Senin, 13 September 2010

Tips Haji Menyimpan Uang yang Aman

Haji Umrah Gratis -Hilangnya uang jemaah haji sebabnya beraneka ragam, mulai dari lupa meletakkan uangnya sampai dicopet, bahkan tidak jarang ada jamaah haji  yang dipalak/ dirampok uangnya oleh orang saat pulang dari shalat di masjidil haram.


Siapa bilang di Tanah Suci tidak ada kejahatan?! Kejahatan tetap ada dimanapun tempatnya. Bahkan di masjidil haram sekalipun.
Ada beberapa tips untuk mencegah agar uang Anda aman selama menunaikan ibadah haji antara lain:
  1. Jangan membawa uang banyak (apalagi seluruh uang saku) setiap berangkat ke Masjidil haram atau Masjid Nabawi. Bawalah uang secukupnya, cukup 50 – 100 Real saja. Toh Anda pergi ke Masjid hanya untuk beribadah/ Shalat, ya kan?.
  2. Simpan Uang Anda di Tas Koper dengan cara dipisah-pisah dan tutup Tas Koper Anda dengan kunci gembok kecil di kedua restletingnya.
  3. Menyimpan uang di kamar Hotel/ Pondokan jauh lebih aman dibandingkan jika anda bawa terus saat pergi ke masjid karena uang yang dibawa kemana-mana peluang hilang ada 2 yaitu: kalau tidak jatuh di jalan, bisa jadi dipalak orang!? Tetapi jika disimpan di pondokan Insya Allah Aman. Insya Allah teman-teman sekamar bisa dipercaya, kemabruran hajinya akan dipertaruhkan. Jika ada pembobolan di kamar Pondokan maka pihak Maktab akan bertanggung jawab jika ada jamaah haji kehilangan uangnya. Tetapi jika hilangnya di luar Pondokan maka menjadi tanggung jawab masing-masing.
  4. Jika Anda ingin belanja untuk membeli oleh-oleh, sebaiknya tidak langsung belanja banyak. Jamaah haji akan tinggal di Makkah selama kurang lebih 30 hari. Karena itu waktunya sangat panjang hanya untuk keperluan belanja saja. Ketika mau belanja bawa saja uang secukupnya, beli apa yang Anda ingin, lain waktu bisa belanja lagi. Dengan cara ini bisa memperkecil kemungkinan kehilangan uang di jalan.
  5. Kebanyakan jamaah haji ketika ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi selalu membawa Tas Paspor. Kemana-mana Tas Paspor ini selalu dibawa. Dan kebanyakan jamaah haji kita selalu menaruh uangnya di tas paspor ini. Nah.., ternyata pencopet-pencopet yang berkeliaran di sekitar masjid sudah banyak yang tahu perilaku ini, bahwa di Tas Paspor tersebut ternyata menyimpan banyak uangnya. Anda bisa tebak kan? ternyata membawa uang di Tas Paspor bisa mengundang datangnya para pencopet?!
Tips-tips tersebut di atas merupakan tindakan preventif saja, yang terpenting adalah berserah diri adalah Allah SWT, kepada-Nya lah segala urusan dikembalikan. Selalu mohon perlindungan kepada-Nya dan ikhlas menjalaninya. Kemudian waspadalah dengan lingkungan dan jangan lengah.

Minggu, 12 September 2010

Barang Bawaan Yang Perlu Dibawa Oleh Calon Jamaah Haji

Calon jamaah haji yang telah melunasi BPIH pada saatnya berangkat akan mendapatkan 3 buah tas dari pihak penerbangan yang akan diterima melalui Depag setempat.
Adapun tas-tas tersebut yaitu 1 Tas Paspor, 1 Tas Tentengan, 1 Tas Koper. Ketiga tas ini wajib dibawa ketika berangkat ke Tanah Suci, tidak boleh ada tas tambahan kecuali tas kecil bagi ibu-ibu. Karena selain merepotkan juga dapat menganggu konsentrasi selama perjalanan haji Anda.

Tas Koper saat ini ukurannya lebih kecil dari tahun tahun sebelumnya dan isinya maksimal dibatasi sampai 32.5 Kg. Permaslahannya adalah banyak calon jamaah haji yang membawa pakaian terlalu banyak padahal di Tanah Suci nantinya tidak terlalu banyak dipakai. Sehingga penting untuk menentukan barang atau perlengkapan apa saja yang akan dibawa.
Untuk kemudahan Anda, kami buatkan daftar barang bawaan yang perlu dibawa sebagai bahan pertimbangan. Anda tentu akan memiliki prioritas yang berbeda dengan jemaah lainnya. jadi masalah barang bawaan ini janganlah sampai menjadi bahan perdebatan dengan rekan jemaah haji lainnya. Bawalah bawaan yang seperlunya saja karena kegiatan kita selama di Tanah Suci hanya beribadah. Dan sebaik-baik bekal bukankah ketakwaan? Selainnya hanya pelengkap.
NO.      BARANG BAWAAN DI TAS KOPER            JUMLAH
  1. Baju Muslimah/ Baju Takwa                3 stel
  2. Celana Panjang (sirwal)                2  stel
  3. Celana Pendek *                     1 stel
  4. Celana Dalam (CD)/ Kaos Dalam/ Singlet              Secukupnya
  5. T-Shirt/ Kaos/ Daster                  2 stel
  6. Sandal Jepit                      2 pasang
  7. Piring, Gelas, Sendok                 1
  8. Kain Ihram                       3 helai
  9. Baju Ihram untuk Ibu-ibu (utamakan warna gelap)        2 stel
  10. Sabuk Hijau/ ihram                      1 buah
  11. Hanger/ Jepit Pakaian/ Peniti, Karet Gelang, Tas Kresek      Secukupnya
  12. Sarung/ Mukenah                      1
  13. Tali Plastik/Tampar (bikin jemuran)              15 meter
  14. Paku Beton (bikin bikin centelan di kamar)          5 buah
  15. Gunting Kecil & Alat Potong kuku, Alat cukur kumis     1 buah
  16. Bahan Makanan Kering: Sambal Goreng Tempe, Bumbu Pecel, Dendeng, Abon, Saos Sambel, Saos Tomat, Kecap, Bubuk Kopi/Instan, Mei Instan, Susu, Teh, Gula, Adem Sari, Jahe Merah, Nutrisari dll  Secukupnya
  17. Obat-obatan sesuai keluhan                 Secukupnya
  18. Lampu Senter jika suami/ istri cukup               1
  19. Payung lipat kecil jika suami istri cukup              1
  20. Perlak atau alas plastik untuk wukuf               2 meter
  21. Sajadah  *                     1
  22. Pisau Dapur untuk suami / istri cukup                          1
  23. Selotip Besar/ Lakban                  1
  24. Deterjen, Sabun Cuci Piring + busa              Secukupnya
  25. Tissu, Kain Serbet                      1
  26. Sambungan Kabel, Rol Film + Battery, Spidol Besar          1 per Regu
  27. Jarum Benang, Benang                  1 per regu
  28. Palu untuk satu rombongan                   1
  29. Termos air panas kecil untuk di mudzdalifah        1

No.      BARANG BAWAAN DI TAS TENTENGAN          JUMLAH
  1. Seragam Haji Nasional                  1 stel
  2. T-Shirt/ Daster/ Baju tidur *          1 stel
  3. Sarung/ Mukenah                          1 stel
  4. Sajadah Tipis *                             1 stel
  5. Pakaian Dalam  *                         Secukupnya
  6. Peralatan Mandi: sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk kecil      1 stel
  7. Buku Manasik dan doa sesuai dengan tuntunan Rasulullah
  8. Obat-obatan Penting *                 Secukupnya
  9. Kamera Tustel/ digital + Battery              Secukupnya
  10. Sandal Jepit *                     1 pasang
  11. Kain Ihram + sabuk/Baju Ihram untuk jamaah Gelombang II      1 stel

NO.      BARANG BAWAAN DI TAS PASPOR                   JUMLAH
  1. Foto Copy BPIH & Kartu Keluarga                                     1
  2. Buku Doa Manasik                                                              1
  3. Bila menyimpan uang                                                         seperlunya saja.
  4. Pas Foto ukuran 3X4                                                          4 lbr
  5. Ballpoin, Notes untuk catatan, serta nomor telepon penting    1
Catatan:
  1. Untuk Jamaah Haji Perempuan Barang Bawaan bisa menyesuaikan dengan daftar barang bawan tersebut diatas.
  2. Tanda *, bila diperlukan saja atau sebagai pelengkap bila tempat masih memungkinkan.

Sabtu, 11 September 2010

Tips : Agar Tidak Tersesat di Masjidil Haram

Haji Umrah Gratis -Jika Anda datang ke Masjidil Haram baik makkah atau madinah diwaktu musim haji, suasana Masjid selalu ramai. Karena itu, janganlah berharap suasana tenang, mencari tempat “lowong” di Masjidil Haram bisa dibilang cukup sulit. Namun dengan keyakinan yang kuat dan doa, Anda tentu akan dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dengan makin padatnya Masjidil Haram saat jemaah dari berbagai negara mulai berdatangan, maka akses masuk Masjidil Haram diperketat. Di pintu-pintu utama berjaga puluhan askar (petugas keamanan). Bila sebelumnya jamaah bebas melenggang keluar masuk, maka mulai kemarin tidak lagi.
Para asykar akan memeriksa jamaah yang membawa barang bawaan di luar kewajaran. Barang yang dibawanya pun tak luput dari pemeriksaan.
Keadaan seperti inilah yang memungkinkan terjadinya kasus tersesatnya jemaah haji. Selain itu disebabkan hampir semua sudut bangunan memiliki kemiripan, sehingga dapat memicu jemaah tersesat ketika hendak keluar dari masjid untuk kembali ke pemondokan.  Sementara itu untuk masuk ke Masjidil Haram bisa melalui berbagai sudut karena banyak pintu yang tersedia.
Disis lain, penyebab tersesatnya jemaah haji disebabkan usia lanjut (udzur), atau tidak memperhatikan sekitar (bisa melamun, ngobrol, adakalnya dikaitkan dengan perasaan serba tahu atau sombong). Adakalanya juga, disebabkan karena jemaah tertidur dan saat bangun mengalami keluaan (disorientasi).
Kehadiran petugas haji Indonesia (PPIH) yang berasal dari utusan Kementerian Agama yang telah berpengalaman bertahun-tahun ditugaskan sebagai pelayan jemaah haji sangat membantu mengatasi masalah ini. Bahkan beberapa diantaranya berasal dari elemen TNI/POLRI. Mereka adalah petugas yang bermarkas di Sektor VII (khusus masjidil haram)
Dalam bertugas, mereka tidak selalu berpakaian dinas khas petugas haji PPIH, acapkali berpakaian preman di sekitar Masjidil Haram. Mereka akan disebar baik di dalam maupun di luar Masjidil Haram.
Jemaah yang tersesat atau terpisah dari rombongannya sangat rawan menjadi korban kejahatan. Karena umumnya ditemukan dalam kondisi bingung dan kelelahan. Bahkan tidak sedikit yang menjadi sasaran para pelaku tindak kriminal. Modusnya rata-rata hampir sama, yaitu berpura-pura menolong dan meminta identitas untuk kemudian merampas tas korban.
Tentu kita semua tidak menginginkan terjadinya hal tersebut diatas baik terhadap diri kita maupun orang yang kita cintai.
Ada beberapa tips untuk menghindari tersesat di masjidil Haram:
  • Datang lebih awal dari waktu shalat. Paling tidak, satu jam atau setengah jam sebelum azan berkumandang.
  • Jika ke Masjidil Haram sebaiknya Anda pergi beregu atau berombongan. Jangan pergi sendirian terutama bagi jamaah haji usia lanjut atau ibu-ibu. Hal ini bisa memperkecil kejadian tersesat. Jika tersesat saling mengingatkan diantara yang lain.
  • Sebelum masuk masjid, sejenak amati bangunan sekitarnya yang dapat mencirikan darimana Anda datang dan masuk masjidil Haram, jika memungkinkan baca nama pintu masjid.
  • Ketika pertama kali masuk Masjidil Haram, Ingatlah nomor pintu masuk bila perlu catat di buku notes jika pelupa. Jadikan pintu tersebut sebagaai tempat janjian ketemu dengan teman/ istri/ suami jika tersesat.
  • Setelah masuk pintu masjid, usahakan jalan lurus menuju bangunan kabah, ketika kaki menginjakkan halaman kabah tengoklah kearah atas bangunan masjid, cari tanda yang dapat mencirikan dari mana Anda mulai masuk, sebelum turun ke sekitar ka’bah.
  • Anda Harus punya tempat janjian ketemu di dalam Masjidil Haram jika anda terpisah dengan rombongan saat Thawaf  atau tersesat di dalam masjid. Tempat Janjian Ketemu yang paling mudah dikenali di dalam Masjid adalah Lampu Hijau mulai thawaf. Jadi punya dua tempat janjian ketemu bisa di dalam masjid (di Lampu Hijau mulai Thawaf) atau di luar Masjid (Nomor Pintu masuk).
  • Untuk Di Masjid Nabawi. Tempat janjian ketemu adalah Nomor Pintu Pagar Masuk ke Masjid Nabawi. Jangan pakai nomor pintu masjid karena pintu masuk jamaah haji perempuan dipisah dengan laki-laki.7. Untuk Jamaah haji yang berangkat suami istri. Sebaikya suami istri punya tempat janjian ketemu jika satu sama lain terpisah atau tersesat. Tempat ketemu bisa dipakai seperti tips di atas.
  • Hal terakhir yang patut diingat terus adalah memantapkan niat dan sikap ikhlas selama di Masjidil Haram. Niat dan sikap ikhlas terbukti manjur untuk mengantarkan jamaah mendapatkan kemudahan dan kelancaran selama ibadah.
  • Jika Anda sampai tersesat maka, lakukanlah:

    1. Instrospeksi diri, perbanyak istighfar dan selalu minta perlindungan Allah SWT, karena Allah SWT adalah sebaik-baiknya tempat berlindung. Dan percayalah, Allah pasti menolong kita, dengan cara yang tidak kita sangka-sangka.
    2. Janganlah segan bertanya kepada asykar, sebutkan nama pintu dimana Anda tadi masuk ke Masjid.
    3. Waspada sekitar Anda, karena jemaah tersesat sangat rawan tindak kriminal.
    4. Segera kembali ke Masjidil Haram, cari tempat janjian ketemu, bertanya ke jamaah haji Indonesia lainnya untuk menemukan pintu masuk janjian ketemu atau lampu hijau thawaf, bersikaplan tenang, jangan panik dan jangan berusaha mencari jalan pulang sendiri.
    5. Jika punya Handphone hubungi teman atau Ketua Rombongan (sebaiknya Anda saling mencacat nomor Handphone teman/ Ketua Rombongan). Insya Allah mereka akan mencari Anda di tempat janjian ketemu. (berbagai sumber)

Daerah Bermagnet Bumi (Al Khlail) di Sebelah Utara Madinah

Haji Umrah Gratis -MADINAH memiliki banyak objek wisata ziarah yang selalu ramai dikunjungi jamaah haji, seperti Makam Rasulullah di Masjid Nabawi, Bukit Uhud, Masjid Quba, dan Masjid Qiblatin. Namun, ada juga tempat wisata yang mungkin jamaah jarang mendengarnya.
TERDORONG: Mobil dengan kondisi mati bisa
terdorong jalan sendiri, jika dalam posisi searah
pengaruh medan magnet.
Tempat itu dikenal sebagai Al Khlail, sekitar 40 km utara Madinah. Tempat ini merupakan kawasan datar luas yang dikelilingi bukit-bukit. Yang istimewa, bukan karena banyaknya perbukitan yang indah, melainkan karena kawasan ini merupakan daerah bermedan magnet bumi. Dengan demikian, bila mobil datang dari arah yang menentang maka jalannya terasa berat. Sebaliknya, jika searah dengan dorongan magnet, jalannya akan sangat kencang.
Saya pertama kali mendengar cerita tentang daerah itu dari Iman, penanggung jawab operasional Katering Al Hamra. Saya langsung tertarik dan ingin mendatanginya.
Kemudian kami serombongan yang terdiri atas 10 orang menggunakan mobil station ke Al Khlail. Kebetulan rekan-rekan wartawan dari Media Center Haji (MCH) Jeddah sedang berkunjung ke Madinah, sehingga mereka juga ikut.
Jalan menuju ke sana sangat mulus dengan lebar kira-kira 15 meter untuk dua lajur. Menurut Zaini, seorang tenaga musiman haji, jalan tersebut baru dibangun setahun lalu. Dan, memang jalan itu dibangun khusus untuk menuju ke kawasan magnet bumi dan berakhir di sana.
Jalan menuju ke sana termasuk rata, melewati perkebunan kurma di kanan dan kiri jalan dengan area sepanjang 3 km. Perkebunan itu milik perusahaan kurma Al Dagal yang mendirikan pabrik di sekitar perkebunan. Pada jarak 10 km dari pusat magnet, jalan mobil terasa mulai berat. Semakin dekat semakin berat. ”Seperti ada yang menolak jalannya mobil, Pak,” tutur Muin, sopir kami.
Dia juga mengatakan, gas sudah diinjak penuh tetapi kecepatan berkisar 100 km/jam, tak bisa lebih lagi. Padahal dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah, ketika saya mengemudi dan menginjak habis gas, mobil bisa melaju 150 km/jam di tengah terpaan angin gurun. Kali ini tak ada angin keras menerpa, Muin merasakan gas dan jalan mobil terasa berat.
Sekitar 5 km dari akhir perjalanan, Muin menghentikan mobil. Dia mematikan mesin mobil pada posisi jalan yang menurun. Tiba-tiba seperti ada yang menyedot, mobil berjalan mundur. Ini berarti, mobil berjalan ke arah jalan yang agak menanjak. Kami takjub, karena merasakan tarikan kuat ketika mobil mundur.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan hingga di area buntu, sebuah tanah lapang yang sangat luas. Jalan aspal tadi kemudian melingkar untuk kemudian berbalik lagi ke arah kami datang. Lingkaran jalan aspal itu seakan dikepung perbukitan yang penuh batu besar dan tertata dengan bagus.
Daerah ini pada hari Kamis didatangi banyak keluarga Arab untuk berwisata. Beberapa tenda tampak terpasang di area yang ditanami pohon. Beberapa anak muda tampak berjaga di sebuah pangkalan yang menyewakan motor untuk jalan berpasir.
Kali ini Muin mengarahkan mobil ke jalan tanah dan bergelombang. Dia mematikan mesin mobil lagi. Tiba-tiba, wuuuttt …. Mobil tertarik ke belakang, bahkan bisa melewati beberapa gundukan jalan tanah.
Kami kemudian mengabadikan gambar berbagai bukit yang indah itu. ”Hei jangan lupa memasang rem tangan, nanti mobilnya jalan. Bisa-bisa kita ketabrak,” ujar Riswati dari RRI Jakarta.
Mesin Mati
Penasaran ingin merasakan bagaimana tarikan medan magnet bumi pada mobil, saya mengambil alih kemudi dari Muin. Saya mengarahkan mobil pada posisi kami datang. Mesin kemudian saya matikan. Mobil kemudian perlahan-lahan mulai jalan sendiri.
Pada kilometer pertama, jarum penunjuk speedometer pada angka 20 km/jam dan bergerak ke 40 km/jam. Terus meningkat kecepatan, jarum penunjuk angka speedometer terus bergerak ke kanan. Ketika kecepatan 60 km/jam tercapai, rekan-rekan di belakang berteriak-teriak ramai seakan tak percaya. Sebagian lagi sibuk melongok ke speedometer dan mencatat perkembangan kecepatan mobil.
Jalan di depan saya jelas terlihat rata, bahkan beberapa tempat terlihat agak menanjak. Namun, kecepatan mobil terus bertambah. Lalu, pada kilometer kelima kecepatan mobil 110 km/jam. Saya benar-benar takjub, karena memegang kemudi dan bisa merasakan langsung daya dorong magnet bumi itu terhadap mobil. Namun, rupanya rekan di belakang ada yang tak percaya bahwa mesin mobil mati. ”Bagas, kaki kamu nginjak pedal gas kan?” tanya Riswati.
”Enggak, nih kaki saya,” jawab saya sambil mengangkat kedua kaki ke dashboard. Baru mereka percaya, laju mobil bukan karena dorongan mesin, melainkan dorongan magnet bumi. Mereka benar-benar heran dan berulang-ulang mengucap ”Subhanallah”.
Pada kilometer keenam sampai ke-10, laju mobil mulai berkurang. Efek magnet semakin berkurang. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai hanya 110 km/jam.
Menurut Iman, sebenarnya jika mengendarai mobil-mobil Amerika yang lebih berat, kecepatan akan bisa lebih tinggi lagi. ”Semakin berat mobil, magnet akan semakin mendorong mobil lebih cepat.”
Penasaran ingin mengetahui perbedaan berat mobil dengan perbedaan kecepatannya, Sabtu kemarin, saya mengajak empat teman ke Al Khlail lagi. Jadi, kali ini serombongan cuma lima orang.
Dari pusat kawasan itu, saya kembali mengarahkan mobil ke arah jalan pulang. Mesin saya matikan. Mobil mulai jalan sendiri dan makin lama makin kencang.
Pada kilometer kelima, yang pada Kamis lalu kecepatan bisa menembus 110 km/jam, kali ini kecepatan maksimal yang bisa dicapai cuma 95 km/jam. Setelah itu, kecepatan semakin berkurang ketika menjauhi pusat magnet bumi. Ternyata memang terbukti, semakin ringan beban mobil semakin berkurang pula kecepatan akibat dorongan magnet tersebut. Wallahu a’lam bis-sawab.
source: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/08/al-khlail-kawasan-bermagnet-bumi.html