Jumat, 24 September 2010

Mukjizat Air Zam-Zam

Haji Umrah Gratis - Sumur Zam-zam terletak dikomplek Masjidil Haram di Mekah Al Mukarohmah. Asal usul sumur zam-zam adalah ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail anaknya di padang gurun di Mekah maka di bekalinya keduanya dengan makanan dan minuman. Ketika makanan dan minuman bekal keduanya telah habis maka Hajar mencari-cari kalau-kalau disekitar situ ada air atau makanan. Maka Allah mengirimkan malaikatnya, dan malaikat memukul-mukul tanah dengan tumitnya, maka mengalirlah air dengan derasnya dan menjadi sumur yang sampai sekarang masih mengalir airnya dengan baik. Kisah itu diriwayatkan oleh Imam Bukhari sbb:

"Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dari Nabi saw;

Perempuan pertama yang memakai korset adalah Ibu Ismail (Hajar) untuk menyembunyikan kandungannya dari siti Sarah. Ibrahim membawanya ketika ia masih menyusui anaknya, Ismail, kesebuah pohon disekitar Zam-zam, tempat paling tinggi disekeliling masjid. Pada waktu itu Makkah adalah tanah kering dan tak berpenghuni. Maka Ibrahim meninggalkan mereka disana berikut sebuah kantung kulit berisi air dan pulang. Ibu Ismail mengejarnya seraya berkata: "Wahai Ibrahim, Mengapa anda meninggalkan kami di tempat terpencil ini?" Ia mengulang-ulang pertanyaan itu, tetapi Ibrahim tidak menggubrisnya. Kemudian ia bertanya, "Apakah ini perintah Allah?" Ibrahim menjawab: "Ya". Ia berkata: "Kalau begitu Dia tidak akan melalaikan kami". Ibrahim terus berjalan hingga sampai disebuah tempat yang bernama Tsaniyah, tempat yang luput dari pandangan Hajar dan anaknya. Ibrahim menghadap Ka'bah, mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah:

"Tuhan kami! Telah kutinggalkan sebagian keturunanku dilembah tanpa tanaman, didekat rumahmu yang suci. Tuhan Kami! Supaya mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia mencintai mereka, dan berilah mereka rezeki buah-buahan, supaya mereka bersyukur". [Ibrahim (14):37].

Ibu Ismail meneteki anaknya dan minum (air bekalnya). Ketika air didalam karung kulit habis, ia dan anaknya diserang rasa haus. Ia melihat anaknya dengan perasaan nyeri, ia meninggalkan anaknya karena tak tahan dengan penderitaannya dan melihat bahwa gunung Al Shafa adalah gunung terdekat yang dapat dicapainyai. Ia berdiri disana dan melemparkan pandangannya kearah lembah dengan harapan dapat melihat seseorang tapi dia tidak melihat siapapun. Kemudian dia turun dari Al Shafa dan sesampainya di lembah ia menyelempitkan jubahnya, berlari dilembah itu seperti orang dirundung malang, hingga sampailah ia diujung lembah dan dari gunung Marwah ia berdiri melemparkan pandangannya kearah lembah berharap melihat seseorang tetapi ia tidak memlihat seseorang pun. Ia melakukan hal itu (lari antara Shofa dan Marwah) sebanyak tujuh kali. Ibnu Abbas berkata: Nabi saw Bersabda; "Ini adalah awal tradisi Sai." Ketika tiba di Marwah untuk yang terakhir, ia mendengar sebuah suara, dan iapun berkata; "Wahai siapa Anda?" aku mendengar suara, maukah anda menolongku?" Dan dia melihat Malaikat berdiri disebuah tempatmenggali tanah dengan tumitnya, hingga air menyembur deras dari tempat itu. Ia (Hajar) membuat lobang seperti baskom dengan tangannya dan mengisi kantung kulitnya dengan air yang menyembur keras dari tempat itu. Air tetap menyembur dengan keras meskipun ia telah membendungnya. Lebih lanjut Nabi saw bersabda; "Semoga Allah melimpahkan kasihnya kepada Ibu Ismail!" Seandainya ia membiarkan zam-zam dan tidak membendungnya, zam-zam akan menjadi arus deras yang akan meliputi permukaan bumi." Kemudia Ia minum air itu dan meneteki anaknya. [HR Bukhari, kitab tentang para nabi, juz 4 no 583].

Sungguh merupakan mukjizat sabda Rasulullah saw diatas. Sumur zam-zam telah berumur lebih dari 4000 tahun dan sampai sekarang masih memancar dengan baik. ORANG yang pergi menunaikan ibadah haji tentu tidak melupakan untuk membawa oleh-oleh satu ini, air Zam-zam. Air tersebut, walaupun sedikit biasanya dibagi-bagi ke sanak keluarga, tetangga, bahkan kepada orang-orang yang bertamu menyambut kepulangan dari Tanah Suci. Mungkin tidak ada satu sumurpun di dunia ini yang airnya diminum oleh berjuta-juta orang dari berbagai belahan dunia. Juga mungkin tidak ada satu sumurpun yang airnya telah dibawa keseluruh belahan dunia dari India sampai Brazilia. Sumur Zam-zam merupakan satu-satunya sumur (perigi) yang ada di tanah gersang dan tandus di kota Makah. Zam-zam juga merupakan satu-satunya air yang diminum oleh semua suku di semua negara di dunia, mulai dari suku berkulit hitam sampai yang berkulit putih. Mulai dari suku yang bermata bulat sampai bermata sipit, dari suku yang berbadan besar sampai suku yang berbadan kecil, semua meminumnya.

Tercatat pula secara nyata, sumur tertua di dunia yang masih memberikan kesegaran kepada umat manusia. Jutaan manusia telah datang dan barangkali sudah ratusan juta manusia datang ke Kabah. Mereka mandi, mencuci, berwudu, minum, bahkan membawa pulang air Zam-zam. Tetapi, sumur Zam-zam tidak pernah menampakkan bakal kering. Entah ada apanya air Zam-zam itu, komponen apa yang dikandungnya, hingga Nabi sendiri menyunahkan untuk meminumnya. Tidak mengherankan, apabila para jemaah haji begitu semangat membawanya sebagai oleh-oleh ke tanah air.

Bagi mereka, terutama yang belum berkesempatan berhaji meminum seteguk air nan bening itu akan terasa begitu menyegarkan, apalagi didasari pemikiran, kalau air ini jauh-jauh diambil dari tanah Arab. Harapannya, suatu waktu mereka pun bisa mendapat kesempatan haji seperti si pemberi. Apabila mencari tahu, di mana sebenarnya letak sumber air Zam-zam yang sudah memancar sejak ribuan tahun lalu itu? Jawabannya, tepat di tengah Masjidil Haram, kota Makah. Di sana akan terlihat "keajaiban" air Zam-zam yang diyakini tidak pernah habis sepanjang waktu. Padahal, sumber air itu berada di tengah-tengah gunung batu, serta dilingkari gurun pasir yang tandus dan gersang. Nalar manusia kadang-kadang tidak sampai memahami secara detil pada soal ini. Sejumlah pakar modern menilai, air itu dapat memancar karena posisi ketinggian Makah terletak di bawah laut, sehingga air bawah tanah menekan ke atas. Namun, pertanyaan selanjutnya mengapa tempat lain di Makah tidak mengeluarkan air yang sama? Mengapa penggalian sumur di sekitar Mekah atau bahkan disekitar sumur zam-zam justru tidak mengeluarkan air? Pada jaman masa hidup nabi saw, sumur zam-zam juga merupakan sarana yang penting. Bahkan ketika Rasulullah saw masih kecil, dada beliau pernah dibelah oleh malaikat dan di cuci dengan air zam-zam.

Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya:

Rasulullah s.a.w telah didatangi oleh Jibril a.s ketika baginda sedang bermain dengan kanak-kanak. Lalu Jibril a.s memegang dan merebahkan baginda, kemudian Jibril a.s membelah dada serta mengeluarkan hati baginda. Dari hati tersebut dikeluarkan segumpal darah, lalu Jibril a.s berkata: Ini adalah bahagian syaitan yang terdapat dalam dirimu. Setelah itu Jibril membasuh hati tersebut dengan menggunakan air Zamzam di dalam sebuah bekas yang diperbuat dari emas, kemudian meletakkanya kembali ke dalam dada baginda serta menjahitnya sebagaimana asal. Dua orang kanak-kanak segera menemui ibunya iaitu ibu susuan Rasulullah s.a.w dan mereka berkata: Muhammad telah dibunuh. Seterusnya mereka mengusung baginda, ketika itu rupa baginda telah berubah. Anas berkata: Aku benar-benar pernah melihat kesan jahitan tersebut di dada baginda [Sahih Bukhari, Muslim, kitab Iman bab Isra Nabi saw].

Air zam-zam, sebagaimana sabda Rasulullah saw diatas, seandainya Hajar tidak menecegah keluarnya air maka akan meliputi seluruh bumi. Sampai sekarangpun air zam-zam masih melimpah ruah dan tidak akan habis. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan air jutaan jemaah haji tiap tahunnya air zam-zam tidak pernah kurang. Dalam buku yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi, Kementerian Penerangan Urusan Penerangan, Penerangan Dalam Negeri, dengan judul "Untuk pelayanan Tamu-tamu Tuhan", hal 84 disebutkan:
Rata-rata jemaah haji membutuhkan air zam-zam setiap hari 10.000 M3, berarti tiap jam dibutuhkan 765 m3 air zam-zam. Dan perlu disinggung disini, bahwa sejak masa Hajar (Ibu Ismail) air zam-zam selalu mengalir dengan derasnya tanpa henti sama sekali untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dan para pengunjung meskipun jumlah mereka sangat besar.

Subhanallah! Sumur kecil itu mampu melayani jemaah haji yang berjumlah jutaan orang. Volume 10.000 m3 per hari adalah jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran sebuah sumur. Dalam buku yang sama hal 84 disebutkan bahwa:

Telah dilakukan penyelidikan, penelitian dan pemeriksaan setiap hari bahwa air zam-zam bersih dan tidak tercemar sama sekali dan dapat di minum sesuai dengan standart internasional.

Memang air zam-zam tidak usah dimasak dulu kalau akan diminum. Dan hal itu sehat-sehat saja. Bahkan disebutkan sesuai standar internasional. Mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali pada tahun 1975 pernah menganjurkan kepada para dokter dan ilmuwan untuk meneliti dari segi ilmu kesehatan. Kandungan mineral apa yang diperoleh dari air mulia itu, sehingga para jamaah haji berebut membawanya ke negeri masing-masing. Cerita air Zam-zam, sebagaimana telah diuraikan memang merupakan mukjizat bagi Siti Hajar dan Ismail. Tetapi, dari sudut ilmu pengetahuan (saintifik) dan fakta-fakta geografis maupun topografi, diketahui mata airnya berada sekitar beberapa meter dari Kabah, berada di bawah pelataran yang dipergunakan para jemaah untuk tawaf. Dari keadaan tersebut menunjukkan, bahwa letak Kabah itu sendiri berada di lembah. Apabila dilihat dari Jabal Tsur dengan ketinggian sekira 300 meter dari permukaan laut, maka posisi Kabah semakin jelas berada di lembah yang paling rendah. Ini bisa kita rasakan apabila memasuki Masjidil Haram dari pintu mana pun, kondisinya menurun. Berdasarkan kondisi ini, seorang ahli tanah, Dr. Ir. H. Muhammad Munir, M.S. berpendapat, posisi air mata Zam-zam diperkirakan di bawah permukaan air laut. Jarak mendatar antara Makah dan Laut Merah sekira 50 kilometer dengan kondisi daratan padang pasir. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, sumber air Zam-zam itu berasal dari peresapan (intrusi) dengan air laut yang telah mengalami proses penyulingan (destilasi) alam sepanjang 50 kilometer.

"Sepanjang 50 kilometer air laut mengalami penyulingan dengan suhu udara panas, unsur-unsur garam tertahan oleh pasir sehingga rasa asin berubah menjadi tawar. Secara akal dapat diterima bahwa sumber Zam-zam itu tidak akan bisa habis selama proses penyulingan alami itu terus berlangsung," kata dosen penguji klasifikasi tanah pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ini.

Disebutkannya pula, dalam air Zam-zam terdapat kandungan yang sarat dengan berbagai unsur yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Menurut analisisnya, ada empat unsur kimiawi yang sangat penting dalam air Zam-zam, yaitu Kalium (K), Natrium (Na), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg).

"Yang menarik perhatian saya dari hasil analisis ini adalah unsur-unsur kimiawi antara air Zam-zam dengan air biasa itu bertolak belakang," ujarnya.

Munir mencontohkan, apabila di dalam air biasa terdapat unsur besi (Fe) —kendati sangat sedikit, namun unsur tersebut tidak terdapat pada air Zam-zam. Demikian juga unsur Kalsium (Ca) yang pada air biasa sangat tinggi kadarnya, ternyata dalam air Zam-zam diketahui sangat rendah. Sebagaimana diketahui, unsur-unsur tersebut (Fe dan Ca) merupakan unsur yang tidak baik bagi tubuh apabila terlalu berlebihan.

Sebaliknya, unsur-unsur kimiawi yang menguntungkan untuk tubuh adalah Kalium (K). Pada air biasa, kandungannya ternyata sangat sedikit, sebaliknya dalam air Zam-zam sangat tinggi. Demikian pula unsur Magnesium (Mg) yang baik bagi tubuh. Di dalam air biasa kadarnya relatif sedikit, sebaliknya pada air Zam-zam unsur ini sangat tinggi.

Dalam pandangan Muhammad Munir, sebagaimana dilansir Media Center Haji (MCH), memang seperti ada kontradiksi di mana kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh pada air biasa sangat rendah, namun dalam air Zam-zam begitu tinggi. Sementara itu, unsur-unsur yang sangat membahayakan bagi tubuh, dalam air biasa sangat tinggi, sebaliknya pada air Zam-zam sangat rendah. Ini memang merupakan hal luar biasa. Sehingga, betul kalau banyak orang yang mengatakan bahwa air Zam-zam itu sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Itulah hebatnya sumur zam-zam, yang airnya telah disalurkan kekota Madinah. Jangan heran dari sumur kecil airnya dialirkan ke kota Madinah dari kota Mekah yang jaraknya hampir 500 km. Mungkin tidak ada satu sumur pun di dunia ini yang airnya akan dapat disalurkan ketempat lain berjarak 500 km. Sumur-sumur lain akan kehabisan air untuk mengisi pipa-pipa sebelum air sampai di tempat tujuan, tidak seperti zam-zam. Disebutkan dalam buku yang sama hal 85:

Air zam-zam diangkut ke Masjid Nabi di Madinah 40.000 m3 setiap hari. Subhanallah!!!
Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding sumur-sumur gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air sumur ini karena sumur ini dipercaya membawa berkah. Ada yang menyatakan sumur ini juga bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya sumur ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (kakeknya Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 5000 tahun (?).
Dahulu diatas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun dipisahkan.
tnya ditutup, waktu datang lagi berhaji tahun 2003″
Saat ini bangunan diatas sumur Zam-Zam yang terlihat gambar diatas itu sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi lebih luas. Tetapi kalau anda jeli pas Thawaf masih dapat kita lihat ada tanda dimana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter sebelah timur dari Kabah.
Montoring dan pemeliharaan sumur Zamzam
Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun (ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta. Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur ini dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab Saudi yang sudah moderen saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk sebuah badan khusus yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang Arab Saudi juga bukan sekedar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah sebagai penjaga, namun justru sangat meyakini manusialah yang harus memelihara berkah sumur ini.
Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain (termasuk saya dari sisi hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam, karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut dugaan doktor mesir ini, tentusaja hasilnya menyangkal pernyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen. Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun disekitar Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah, sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.
Badan Riset sumur Zamzam yang berada dibawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk
  • Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
  • Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
  • Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
  • Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
  • Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah.
  • Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam                                     Perkembangan perawatan sumur Zamzam.
    Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah
    pompa air pada tahun
    1373 H/1953 M. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air, dan diantaranya juga ke kran-kran yang ada di sekitar sumur zamzam.
    Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan 8000 liters/detik selama lebih dari 24 jam (note: perlu referensi angka yang lebih sahih) memperlihatkan permukaan air sumur dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan sumur hanya dalam waktu 11 minut setelah pompa dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang mensuplai air ini berasal dari beberapa celah (rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah.
    Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994). dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.
    Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam dibawah (electric submersible pump). Kita hanya dapat melihat foto-fotonya saja seperti diatas. Disebelah kanan ini adalah drum hidrograf, alat perekaman perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam (Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam Well).
    Kandungan mineral
    Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi
  • Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).
  • Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon proses higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.  
Sumber :

Rabu, 22 September 2010

Kiat Sehat & Bugar Selama Naik Haji

Musim naik haji sudah di depan mata, bahkan di beberapa daerah beberapa kloter telah diberangkatkan. Namun, setiap tahunnya, musim naik haji juga selalu identik dengan banyaknya calon haji yang meninggal di tanah suci. Kendati dipandang sebagai jalan meninggal yang paling mulia, sebenarnya kondisi itu bisa diantisipasi sejak para calon haji akan berangkat maupun setelah sampai di tanah suci.


Persiapan kesehatan bagi para calon haji adalah yang sangat vital mengingat kondisi di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di tanah air yaitu, suhu, kelembaban udara maupun sosial budayanya. Sejumlah perbedaan kondisi itu dapat mempengaruhi bahkan memperburuk keadaan kesehatan jemaah haji.

Kesadaran yang Masih Rendah

Banyak calon haji yang belum menyadari pentingnya penjagaan kondisi sejak di tanah air hingga ke tanah suci. Padahal, jika kesadaran akan pentingnya faktor kesehatan dapat mengantarkan mereka dalam kondisi ibadah yang lebih khusuk. Faktor yang paling utama adalah pengenalan terhadap penyakit yang mungkin terjadi dan usaha pencegahannya, terutama bagi para calon haji yang telah mengidap penyakit bawaan.

Persiapan Kesehatan Calon Haji di Tanah Air

Di tanah air, pemeriksaan kesehatan para calon haji melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Pemeriksaan Kesehatan I

Pemeriksaan dilaksanakan di Puskesmas.Dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji, apakah cukup sehat dan mampu untuk melaksanakan ibadah haji.

b. Pemeriksaan Kesehatan II

Dilaksanakan di Dinas Kesehatan Dati II Kabupaten/Kotamadya. Pada pemeriksaan II ini, dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin ‘meningitis’ dan tes kehamilan bagi calon haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS).

c. Pemeriksaan Kesehatan III

Dilaksanakan di Pelabuhan Embarkasi. Disamping itu di Embarkasi dilakukan pengecekkan dokumen kesehatan dan dokumen haji lainnya.

Pembinaan Kesehatan dan Gizi

Pembinaan Kesehatan melalui petunjuk bimbingan kesehatan dan pemeriksaan secara teratur dimaksudkan agar calon haji yang sehat tetap terpelihara kesehatannya, sedangkan calon haji ‘resiko tinggi’ (resti) akan terkontrol penyakitnya.

Pembinaan Gizi

Menu makanan harus mengandung beberapa unsur: a. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti,kentang dsb.nya b. Protein terdapat pada daging, ikan, tahu, telur, susu dsb.nya c. Lemak terdapat pada minyak, mentega, keju dsb.nya d. Vitamin dan Mineral terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dsb. e. Air

Petunjuk Makanan Sehat calon Haji

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam b. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan c. Kurangi makanan yang tinggi lemak d. Perbanyak makanan yang mengandung zat tepung seperti biskuit dan roti, dan batasi makanan manis yang mengandung gula murni

Petunjuk Makanan Penderita Kencing Manis

a. Makanlah yang cukup, secara teratur dan beraneka ragam b. Kalori makanan disesuaikan dengan beratnya penyakit c. Hindari makanan berupa gula pasir/merah, sirup, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula susu kental, es krim, kue manis, dodol, cake dan dendeng manis d. Terus mengikuti petunjuk diet masing-masing

Makanan Penderita Jantung Koroner

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh b. Jangan makan makanan yang berlemak dan gurih c. Hindari kue-kue yang terlalu manis, sayuran yang mengndung banyak serat (kangkung) dan banyak gas (kol), cabe dan bumbu lain yang merangsang d. Dilarang minum minuman yang bersoda, kopi the kental dan yang mengandung alkohol da batasi makanan yang mengandung garam

Makanan Penderita Tekanan darah Tinggi

a. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Bila kegemukan kurangi makanan yang mengandung karbohidrat (nasi, jagung dll.) b. Gunakan minyak jagung, minyak wijen, minyak biji matahari untuk memasak makanan c. Makanlah sayuran dan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin (jeruk, apel, pir) d. Batasi pemakaian garam

Olah Raga Kesamaptaan dan Aklimitasi

Dengan cara olah raga Aerobik dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km) secara periodik 2 – 3 kali seminggu. Selanjutnya latihan dilakukan tiap hari menjelang keberangkatan. Disamping itu diadakan latihan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab Saudi. Apabila diperkirakan musim haji jatuh pada musim dingin dianjurkan untuk membawa baju hangat / mantel, lipglos dan cream untuk menghangatkan tubuh dan menghindari kerusakan kulit dan bibir pecah – pecah.

Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan di Perjalanan

a. Memanfaatkan perjalanan (di pesawat atau kendaraan lain) untuk istirahat sebaik-baiknya b. Bila sakit segera menghubungi Dokter Kloter atau berobat ke Poliklinik Haji c. Menjaga kebersihan baik di Pesawat (sekitar tempat duduk dan toilet) maupun di tempat persinggahan sementara (transit) d. Membawa persediaan makanan, minuman, buah-buahan dan obat-obatan. (dari Arafah ke Mina bisa mencapai 6 jam, dalam kondisi biasa hanya 15 – 20 menit).

Pemeliharaan Kesehatan Selama di Arab Saudi

A. Di Jeddah

1. Saat Kedatangan

Jamaah haji yang sakit dapat memeriksakan diri di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di bandara King Abdul Aziz. Disini jamaah harus cukup beristirahat, makan dan minum secukupnya (katering sudah disediakan) sebelum berangkat ke Makkah atau Madinah.

2. Saat Kepulangan

Jamaah haji ditempatkan di Asrama Madinatul Hujjaj, disini disediakan juga Balai Pengobatan Haji Indonesia. Dianjurkan istirahat, tidur, makan dan minum secukupnya.

B. Di Makkah dan Madinah

Disini jamaah ditampung dirumah Muassasah/Maktab, dimana setiap jamaah menempati lokasi ruangan ukuran 1 X 2,5 m.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jamaah haji:

1. Pelayanan Kesehatan diperoleh dari Dokter Kloter dan BPIH.

2. Menjaga Kebersihan Diri:

a. Mencuci Tangan sebelum dan sesudah makan b. Mandi dan Mencuci perlu memperhatikan air yang jumlahnya terbatas. Usahakan pakaian dijemur diluar kamar untuk menghindari kelembaban yang tinggi (mengganggu kesehatan) c. Sikat Gigi minimal 2 (dua) kali sehari setelah selesai makan. Perhatikan kebersihan Wastafel, jangan sampai air tidk mengalir karena tersumbat kotoran/sampah. d. Tahalul (gunting rambut / bercukur) Usahakan memakai gunting rambut atau silet, pisau cukur milik sendiri untuk mencegah penularan penyakit AIDS (virus HIV).

3. Sanitasi Lingkungan

a. Ruangan harus tetap bersih, kopor dan pakaian ditata rapih dan jendela dibuka agar terjadi sirkulasi udara dan ada cahaya matahari yang masuk. b. Kamar Mandi dan WC. Harus selalu dibersihkan, jangan membuang kertas atau sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan air bekas mandi / cuci tidak dapat mengalir keluar. c. Sampah dibuang pada tempat sampah yang letaknya mudah dijangkau, buanglah sampah bila sudah penuh.

4. Air Bersih / Sehat

Ciri air bersih / sehat: Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Di Pemondokan air bersih untuk makan dan minum didatangkan dengan mobil tangki air, sebelum digunakan air harus dimasak terlebih dahulu. Selain itu dapat membeli air aqua atau mengambil air Zamzam.

5. Kebersihan Peralatan

Peralatan masak dan makan perlu dijaga kebersihannya, untuk mencegah pencemaran dan penularan penyakit.

6. Menu Makanan (harian)

a. Nasi atau roti, kentang atau mie minimal 5 gelas sehari. b. Daging atauikan, telor, tempe-tahu, kacang-kacangan 6 – 8 potong c. Sayuran dan buah 3 – 5 mangkok. d. Jeruk atau apel. Pepaya, semangka, melon 3 – 5 potong. e. Sari buah atau susu 2 – 4 gelas. f. Minum air masak atau aqua 5 – 6 liter sehari atau 1 gelas air setiap jam! (Untuk mengganti air yang menguap dari tubuh dan mencegah sengatan panas / ‘heat stroke’) g. Diperlukan tambahan vitamin dan mineral.

C. Di Arafah dan Mina

Disini jamaah ditempatkan di tenda Maktab masing – masing, yang mampu menampung 10 – 20 jamaah. Sekarang , alhamdulillah dilengkapi dengan pendingin suhu disamping tersedia kamar mandi dan WC umum. Usahakan memakai masker dan memakai payung bila keluar tenda pada siang hari serta membawa air.

Penyakit yang sering diderita Jamaah Haji

1. Sengatan Panas (Heat Stroke)

Disebabkan oleh:

a. Penumpukan panas yang berlebihn di dalam badan. b. Suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu tubuh, dengan kelembaban udara rendah, maka penguapan keringat sangat besar, diikuti timbulnya panas tubuh. c. Jamaah terlalu lelah atau terkena sinar matahari secara langsung.

Jenis penyakit Sengatan Panas:

a. Heat Exhaustion (Lelah Panas)

Gejalanya sama dengan gejala dehidrasi (kekurangan zat cair ringan): - Kulit kering - Haus dan Pusing - Lelah, mual, nafsu makan menurun

b. Heat Cramp (Kejang Panas)

- Tingkat lebih lanjut dari Heat Exhaustion - Suhu badan naik (sampai 38 – 39’ C) - Kejang otot (otot extremilasi otot betis)

c. Heat Stroke

Stadium ketiga dari sengatan panas , merupakan keadaan gawat namun reversible, dengan gejala: - Hyperpirexia (suhu rectal 40’ atau lebih) - Kulit kering, kadang-kadang berkeringat - Berbicara tidak menentu (mengigau) - Kesadaran bisa menurun hingga koma

Cara menghindari Sengatan Panas

a. Tidak berada diterik matahari langsung, antara pukul 10.00 s/d 16.00 b. Keluar kemah/rumah terutama pada siang hari, harus memakai payung dan berbekal minuman c. Minum setiap hari paling sedikit 5 – 6 liter atau 1 gelas setiap jam. Jangan menunggu sampai haus d. Jangan menahan buang hajat besar atau kecil e. Usahakan kondisi badan tetap segar, cukup istirahat dan tidur 6 – 8 jam sehari semalam f. Pakailah pakaian yang agak longgar dan sedapat mungkin berwarna putih g. Makanlah buah-buahan segar, seperti jeruk, apel, pier dsb.

2. Meningitis (Radang Selaput Otak)

Penyakit ini menular dan disebabkan oleh kuman ‘meningokoccal’, yang cepat berkembang pada suhu tinggi atau rendah seperti di Arab Saudi.

Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:

a. Daya tubuh lemah b. Tinggal di tempat yang padat c. Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.

Tanda-tanda dan gejala:

a. Panas mendadak b. Sakit kepala c. Perut mual dan muntah d. Bicara tidak menentu (mengigau) e. Kaku kuduk

Pencegahan ‘Menangitis’:

a. Vaksinasi ‘Menangitis’ b. Kebersihan diri dan lingkungan c. Menghindari tempat yang terlalu padat d. Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin

3. Penyakit Lain Jamaah Haji

a. Influenza – Penyebab: Virus – Penularan: Melalui udara, pernapasan b. Radang Tenggorokan (Pharingitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui udara. pernapasan. c. Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) – Penyebab: Bakteri Virus – Penularan: Melalui percikan dahak batuk, udara. d. Radang Paru-paru (Pneumonia) – Penyebab: Basil atau Virus – Penularan: Melalui udara pernapasan, percikan ludah. e. Desentri – Penyebab: Basil, Amuba – Penularan: Melalui makanan/minuman yang tercemar kuman. f. Kholera – Penyebab: Vibrio kholera – Penularan: Melalui makanan/minuman g. Typhus – Penyebab: Basil Typhus – Penularan: Melalui makanan/minuman.

Senin, 20 September 2010

Bekal Haji Mabrur

Haji Umrah Gratis -Berhaji sesuai sunnah dengan konteks membawa perbekalan yang baik ketika berhaji sesuai sunnah nabawiyah. Tak perlu lagi diragukan bahwa Islam adalah agama yang mudah, agama yang diridhai oleh Alloh bagi para hamba-Nya dengan segala kemudahan dan tidak sama sekali terdapat kesulitan didalamnya. Sebagaimana yang Alloh firmankan,

“… Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” (QS. Al Baqarah : 185 ).
Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam diutus oleh Allah tabaraaka wa ta’ala tak lain ialah untuk mempermudah agama yang telah sempurna ini dan tidak membelenggu serta memberatkan setiap pemeluknya, firman Allah subhanahu wa ta’ala :
“ (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. “ ( QS. Al A’raaf : 157 )
Pun juga dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang Islam sebagai agama yang mudah. Dari Abu Hurairah radliyallahu `anhu dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam beliau bersabda:

“ Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, dan tidaklah seseorang itu melampaui batas dalam menjalankan agama ini kecuali akan kalah dengan sendirinya. Oleh karena itu berusahalah untuk mengamalkan agama ini dengan benar, dan kalau tidak bisa sempurna, maka berusahalah untuk mendekati kesempurnaan. Dan bergembiralah kalian dengan pahala bagi kalian yang sempurna walau pun amalan kalian tidak sempurna. Dan upayakan menguatkan semangat beribadah dengan memperhatikan ibadah di pagi hari dan di sore hari dan di sebagian malam (yakni waktu-waktu di mana kondisi badan sedang segar untuk beribadah) ”. (HR. Al-Bukhari dalam Shahih nya Kitabul Iman bab Ad-Dienu Yusrun hadits ke 39, An-Nasa’i dalam Sunan nya Kitabul Iman bab Ad-Dienu Yusrun hadits ke 5049, Ahmad dalam Musnad nya jilid 4 hal. 422).

Sungguh kemudahan yang tidak memberatkan bagi setiap pemeluknya adalah dapat kita rasakan bila senantiasa segala amal dan perbuatan memiliki acuan yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Nah, pada kali ini penulis ingin menguraikan beberapa hal yang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji sebagai salah satu rukun Islam yang ke 5.

Ada beberapa perbekalan yang dapat dibawa oleh para kaum muslimin dalam melengkapi ibadah mulia tersebut menjadi sempurna. Sebagaimana sebuah kaidah bahwa sempurnanya keimanan adalah selaras dengan ucapan dan amal perbuatan. Berikut beberapa perbekalan yang dapat dibawa para jama’ah haji sebelum memulia perjalannya, selain melengkapi persiapan materi, fisik, dan mental.

Bekal paling utama dan pertama ialah, hendaknya setiap jama’ah haji mengikhlaskan niatnya, bukanlah ibadah haji untuk melakukan perbuatan riya, sum’ah, atau bahkan takabbur. Sebagaimana Alloh berfirman.

“ Kecuali orang-orang yang Taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka Karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.” (QS. An Nisaa : 146 ).

Selain itu terdapat pula didalam hadist qudsi yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallohu ‘anha, dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Rabb-nya azza wa jalla, Alloh berfirman :

Sesungguhnya Alloh telah menulis setiap kebaikan dan kejelekan, kemudian Dia menjelaskan: “ Barangsiapa berniat melakukan sebuah kebaikan namun ia mengurungkannya, maka Alloh telah menulis untuknya satu kebaikan yang sempurna, tetapi apabila ia melaksanakan maka Alloh menulis untuknya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan, atau dilipat gandakan lebih dari itu. Dan barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan namun kemudian ia mengurungkannya, maka Alloh menulis untuknya satu kebaikan yang sempurna, tetapi apabila perbuatan itu jadi ia lakukan maka Alloh menuliskan untuknya satu dosa kejahatan “. ( HR. Bukhari 6491 dan Muslim 131 )

Bekal berikutnya yang tak kalah penting ialah, hendaklah para jama’ah haji melakukan segala ibadah senantiasa berpijak kepada sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang dengan itulah syarat utama sebuah ibadah setelah ikhlas diterima oleh Alloh azza wa jalla. Firman Alloh subhanahu wa ta’ala
Katakanlah: “Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. ( QS. Al A’raaf : 158 ).

Dan didalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu ia berkata bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Semua ummatku masuk jannah kecuali yang enggan “. Maka para sahabat bertanya : “ Ya Rasulullah, siapakah yang enggan ?? “. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “ Barangsiapa mentaatiku akan masuk jannah dan barangsiapa mendurhakaiku berarti ia telah enggan (untuk masuk kedalamnya) “. ( HR. Bukhari 7280 ).

Bekal ketiga ialah hendaknya bagi setiap jamaah haji mengumpulkan segala persiapan perbekalannya sebelum berangkat dengan harta yang halal dan baik. Sebab Alloh hanya akan menerima dan memerintahkan hamba-Nya segala sesuatu yang halal dan baik. Sebagaimana firman Alloh subhanahu wa ta’ala

“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. “ ( QS. Al Baqarah : 168 ), dan di ayatnya yang lain

“ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang Telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah. “ ( QS. An Nahl : 114 ).

Begitu pula dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :
“ Sesungguhnya Alloh itu baik, Dia tidak menerima kecuali dari yang baik “ ( HR. Muslim : 1015 ).

Perbekalan berikutnya ialah, hendaklah para jama’ah haji menjauhi segala bentuk perbuatan mungkar, kebid’ahan dan penyimpangan dalam tata tertib pelaksanaanya, janganlah membuang waktu secara percuma dan sia-sia untuk ke pasar dan mengunjungi tempat-tempat yang justru tidak disyariatkan terlebih lagi meminta berkah dengan sesuatu yang tidak pernah disyariatkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

“ (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal “. ( QS. Al Baqarah : 197 ).

Melainkan gunakanlah momentum ibadah haji untuk melakukan sebanyak-banyaknya berdzikir dan mengerjakan ibadah dengan baik dan benar serta menyempurnakan apa-apa yang menjadi rukun dan syarat dalam ibadah tersebut. Juga mentaati perintah-perintah dan larangan yang disyariatkan. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :

“ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korbanyang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya “. ( QS. Al Baqarah : 196 ).

Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda :  
“ Contohlah cara manasik hajiku “. ( HR. Muslim : 1297 ).

Muhammad bin Fudlail berkata, “ Aku pernah melihat Ibnu Thoriq di dalam thawaf dan orang-orang lainnya yang sedang thawaf memberi jalan untuknya. Ia mengenakan sepasang sandal yang berbunyi tik-tak. Mereka mengira bahwa thawafnya pada waktu itu saja. Padahal dalam sehari semalam ia thawaf sejauh sepuluh farsakh. “ ( Hilyatul Auliyaa 5 / 82 ) -1 Farsakh = 3 Mil-

Bekal berikutnya ialah, hendaknya diantara para jama’ah haji saling membantu, saling meringankan, juga tidak memberatkan antar jama’ah haji yang lain terlebih hal tersebut dapat mempersulit jalannya ibadah seseorang, berakhlak baik terhadap sesame dan menjaga perilaku selama melaksanakan ibadah haji. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman

“ … Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. “ ( QS. Al Maidah : 2 ).

Demikianlah sedikit tulisan yang dapat menjadi bahan bekal bagi para jamaah haji, dan penulis berharap dari tulisan ini dapat menjadikan manfaat yang baik bagi para mereka-mereka yang akan dan hendak menunaikan ibadah haji.

Dan penulis juga berdoa kepada Alloh agar senantiasa dimudahkan bagi kita semua ( kaum muslimin ) untuk memiliki kemampuan dan dimudahkan dalam melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.. amiin..

Dari Abu Hurairah radhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  
“ Umroh ke umroh berikutnya merupakan pelebur dosa antara keduanya, dan tiada balasan bagi haji mabrur melainkan surga “ ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Wallahu ‘alam bi shawwab..
Sumber : http://adjhee.wordpress.com/2007/11/08/bekal-haji-mabrur-sesuai-tuntunan-rasul/

Minggu, 19 September 2010

Hotel di Mekkah dan Madinah

Haji Umrah Gratis -

Daftar Hotel di Makkah

Al Ansar Diamond Hotel Madinah Saudi Arabia
Abraj Makkah Hotel Saudi Arabia
Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia

Novotel Elaf Al-Huda Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Bustan Golden Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Maasah Hotel Makkah Saudi Arabia

Hawazen Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Marwa Hotel Makkah Saudi Arabia

Hilton Hotel and Tower Makkah Saudi Arabia
Al Rawasi Hotel Makkah Saudi Arabia
Al Shohada Hotel Makkah Saudi Arabia

Le Meridien Makkah Hotel Saudi Arabia
Al-Khaleej Hotel Makkah Saudi Arabia
Al-Qadesia Hotel Makkah Saudi Arabia

Metropolitan Hotel Makkah Saudi Arabia
Al-Rawassi Hotel Makkah Saudi Arabia
Dallah Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia

Sheraton Makkah Hotel and Towers Saudi Arabia
Dallah Shubaika Hotel Makkah Saudi Arabia

Sofitel Elaf Kindah Hotel Makkah Saudi Arabia
Dar Al Nadwa Hotel Makkah Saudi Arabia

Sofitel Makkah Hotel Saudi Arabia
Dar Al Tawid InterContinental Hotel Saudi Arabia

White Palace Hotel Makkah Saudi Arabia
Dar Al-Salam Hotel Makkah Saudi Arabia
Elaf Ajyad Hotel Makkah Saudi Arabia
Hilton Makkah Saudi Arabia
Makkah Hotel Saudi Arabia
Metropolitan Palace Hotel Makkah Saudi Arabia
Umm Alqura Hotel Makkah Saudi Arabia

Daftar Hotel in Madinah

Al Ansar Diamond Hotel Madinah Saudi Arabia
Al Ansar Golden Hotel Madinah Saudi Arabia

Marriott Madinah Hotel Saudi Arabia
Al Ansar Silver Hotel Madinah Saudi Arabia

Movenpick Hotel Madinah Saudi Arabia
Al Haram Plaza Hotel Madinah Saudi Arabia

Sanabel Al Madinah Hotel Saudi Arabia
Al Harithhyah Sheraton Hotel Saudi Arabia
Dallah Medinah Hotel Saudi Arabia
Dar Al Hijra InterContinental Saudi Arabia

Sheraton Medina Hotel Madinah Saudi Arabia
Dar Al Iman InterContinental Saudi Arabia

Sofitel Elaf Taibah Hotel Madinah Saudi Arabia
Dar Al Taqwa InterContinental Saudi Arabia

Dallah Taibah Hotel Saudi Arabia
Elaf Taibah Hotel Saudi Arabia
Green Palace Hotel Madinah Saudi Arabia

The Madina Oberoi Madinah Saudi Arabia
Karam Golden Hotel Madinah Saudi Arabia
Luxurious Rawadah Suites Hotel Madinah

The Oberoi Medina Hotel Saudi Arabia
Madinah Hilton Saudi Arabia
Resourse: http://www.southtravels.com

Peta Perjalanan Haji dan Umrah

Haji Umrah Gratis - Kumpulan Peta Perjalanan Haji dan Umrah





Sabtu, 18 September 2010

Monorel Layani Jemaah Haji Tahun 1431H

Haji Umrah Gratis -Mekkah (Pinmas)–Tahap pertama proyek Monorel Makkah diharapkan akan selesai sebelum tahun ini haji. Hal ini akan memungkinkan para peziarah haji 35 persen menggunakan jasa kereta, kata Presiden Saudi Railway Organization (SRO) Abdul Aziz Al-Hoqail.
Menurutnya, monorel ini akan menghubungkan tempat-tempat suci dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas, khususnya pada hari Arafah, yang biasanya membuat lalu lintas di Makkah tak bergerak.
“Meskipun seluruh proyek akan selesai sebelum musim haji tahun depan, penyelesaian tahap pertama akan bisa mengangkut 35 persen dari layanan kami akan ditawarkan kepada para peziarah tahun ini sendiri,” kata Hoqail.


Bila proyek selesai, maka 50 ribu mobil dan bus yang membawa peziarah antara Arafah, Muzdalifah, dan Mina seperti yang digunakan sebelumnya tidak lagi diperlukan.
Proyek dimulai dua tahun yang lalu di bagian selatan tempat-tempat suci di mana sebagian besar jamaah haji dari Arab Saudi serta negara-negara Teluk secara tradisional diakomodasi.
Nantinya, jamaah haji hanya berjalan tidak lebih dari 300 meter untuk mencapai salah satu dari tiga stasiun kos di Arafah. Muzdalifah juga akan memiliki tiga stasiun. Stasiun pertama di Mina dekat dengan Muzdalifah, sangat dekat dengan tempat melontar jumrah.
Kereta api ini dibangun sejajar dengan jalan sehingga pejalan kaki dan tenda jamaah haji di Mina tidak terganggu. Sistem seluruh kereta, termasuk stasiun, akan ditinggikan dan akan disiapkan akses eskalator dan tangga untuk mencapainya.
Masing-masing dari lima baris dari proyek monorel akan memiliki kapasitas per jam untuk membawa 60 ribu hingga 80 ribu penumpang antara Mina, Arafah dan Muzdalifah, dan kemudian antara Mina dan Makkah. Semua kereta akan memiliki 12 kompartemen besar, masing-masing 23 meter panjang dan tiga meter lebarnya.
Sebuah perusahaan Cina telah melakukan pembangunan jalur kereta api dan stasiun mempekerjakan 5.000 pekerja. Sumber informasi mengatakan gerbong kereta dan mesin kereta segera akan dikirim dari Cina ke Pelabuhan Islam Jeddah.

Jumat, 17 September 2010

Pasar Seng Tinggal Kenangan

Haji Umrah Gratis -Sampai musim haji 2006, jamaah yang mendatangi Makkah pastilah mempunyai cerita tentang Pasar Seng. Pasar yang terletak berdekatan dengan Masjidil Haram ini layaknya Pasar Tanah Abang di Jakarta.
Bila ditarik garis lurus, Pasar Seng terdapat di ujung jalan dekat perpustakaan atau rumah lahir Nabi Muhammad SAW. Aneka dagangan dijajakan di sana. Bukan saja makanan, segala macam cendera mata seperti pedang hiasan ala Arab, pakaian, jam tangan, tasbih, parfum, minyak wangi, perlengkapan shalat (sajadah, mukenah, peci), buku, dan kaset-kaset Islami, tersedia di pasar legendaris ini.
Pasar Seng (Republika)
Cendera mata yang diperdagangkan juga banyak yang buatan Cina, India, Bangladesh, Turki, Mesir, bahkan Indonesia.Konon, penyebutan Pasar Seng karena awalnya bangunan toko yang ada di pasar tersebut beratapkan seng (zinc ). Kecuali, harga-harganya yang relatif murah, ketersediaan segala macam buah tangan untuk dibawa pulang ke tanah air jamaah haji, menjadikan Pasar Seng surga belanja bagi mereka.
Sampai musim haji 2006, Pasar Seng selalu dipadati jamaah. Tak ada toko yang sepi pembeli. Jamaah Indonesia termasuk yang paling ditunggu para pedagang Pasar Seng. Selain jumlahnya yang paling banyak, jamaah haji Indonesia dikenal sebagai jamaah yang ””doyan”” belanja.
Banyak cerita betapa para pedagang Pasar Seng mencoba menyelami psikologis orang Indonesia dengan memasang gaya keramahan khas masyarakat Nusantara. Ada pedagang yang langsung memeluk dan mencium pipi jamaah haji Indonesia (tentu yang satu jenis kelamin) guna menunjukkan keramahannya.
Kosakata bahasa Indonesia mereka juga kaya kendati tak bisa disebut lancar berbahasa Indonesia. Tujuannya tak lain agar jamaah Indonesia terpikat berbelanja di toko mereka.
Kata-kata fasih seperti, ””””Murah, ini satu riyal saja”””” atau ””””Halal, murah, beli di sini saja,”””” acap terdengar di Pasar Seng. Tanpa mengurangi keramahannya, pedagang yang tak bisa berbahasa Indonesia langsung menyodorkan kalkulator yang sudah diketik deretan angka penanda harga barang yang ingin dibeli. Bila tertera angka 40, berarti barang yang ingin dibeli jamaah seharga 40 riyal.
Tapi, kini cerita keramaian dan keunikan Pasar Seng tinggal kenangan. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah membongkar areal sekitar Masjidil Haram, Makkah, itu guna perluasan kawasan masjid.
Pasar Seng hanyalah satu dari sekian banyak yang menjadi ””””korban”””” kebijakan Pemerintah Arab Saudi. Sejumlah hotel dan bangunan lain di sekitar Masjidil Haram turut tergusur. Bangunan Hotel Sheraton yang megah pun tak mampu mengelak dari penggusuran.
Ada pula Masjid Kucing dan Hotel Soraya yang berdekatan dengan Pasar Seng dirobohkan. Hotel-hotel lain seperti Qurtuba, Zahret, Darkum, Talal, Firdaus Umrah, dan Firdaus Makkah mengalami nasib sama.
Melalui Surat Keputusan (Qarar) Majelis Ulama Arab Saudi tentang dibolehkannya perluasan  mas””a (tempat sa””i) bernomor 227 tertanggal 22 Safar 1427 H bertepatan tanggal 22 Maret 2006, pemerintah setempat memulai pembongkaran kawasan sekitar Masjidil Haram.
Menurut Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, perluasan  mas””a bertujuan untuk memberikan pelayanan terhadap kenyamanan dan kemudahan para tamu Allah saat melaksanakan ibadah haji.
Yah , begitulah ceritanya. Pasar Seng kini tinggallah kenangan. Perluasan kawasan masjid atas nama kepentingan terhadap para jamaah haji telah mengantarkan Pasar Seng ke lipatan catatan sejarah. Harga yang terpaksa harus dibayar guna kebaikan yang lebih besar lagi.  ade/berbagai sumber/yto